Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 8 Maret 2024, Dosa Hawa Nafsu

Keinginan seksual merupakan bagian dari ciptaan Allah yang baik. Tetapi, akibat dosa, keinginan seksual telah tercemar

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Jumat 8 Maret 2024, Dosa Hawa Nafsu
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi Dosa Hawa Nafsu

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. ~ayat 24

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 8 Maret 2024, Dosa Hawa Nafsu merujuk pada Kitab Galatia 5:16-26.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Dosa hawa nafsu (lust) merusak relasi pernikahan kudus yang sah sesuai ketetapan Allah.

Keinginan seksual merupakan bagian dari ciptaan Allah yang baik. Tetapi, akibat dosa, keinginan seksual telah tercemar.

Dunia dari zaman ke zaman bergumul dengan dosa ini. Media informasi tersedia bebas, baik papan reklame, iklan, TV, majalah, internet, atau film. Pornografi dikemas sedemikan rupa dan menyebabkan kecanduan, menjadi objek seksual, tidak setia kepada pernikahan yang sah, mengejar pemuasan hawa nafsu atau pun karena alasan ekonomi dan lainnya.

Kata “hawa nafsu” memiliki arti hasrat keinginan untuk berdosa atau emosi yang tidak terkendali. Ayat 17 merumuskannya demikian, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan.”

Hawa nafsu atau kedagingan bukan sekedar keinginan atau pikiran jahat, melainkan kecenderungan hati untuk melawan Roh Tuhan dan hidup di luar kehendak Tuhan.

Akar dosa hawa nafsu bukan pada kebiasaan buruk belaka, melainkan ketidakpercayaan kepada Allah.

LANGKAH IMAN.

Marilah kita memahami ulang bahwa Kristus telah memerdekakan kita dari kuasa dosa dan maut (5:1). Karena itu kita bukan lagi hamba dosa, namun kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus (5:16).

Dan hendaklah kita sadar, kita tidak mampu melawan dosa hawa nafsu tanpa pertolongan Roh Kudus. Kita bisa berusaha memperbaiki perilaku kita, namun itu baru di level permukaan. Tetapi, Roh Kudus menolong kita membereskan akar dosa.

Roh Kudus tidak hanya mengubah perilaku kita, namun juga melatih keinginan kita dengan ‘selera’ rohani yang benar.

Kiranya dengan selera rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus, kita akan dibentengiNya dari godaan hawa nafsu. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved