Berita Lembata

Aktivis Perempuan Lembata Bahas Keterwakilan Perempuan di DPRD Lembata Tahun 2029

laki-laki yang menduduki jabatan publik selalu maskulin sehingga menciptakan ketidakadilan terhadap perempuan

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Sejumlah aktivis perempuan di Lembata berkumpul di Sekretariat LSM Permata untuk berdiskusi tentang isu perempuan dalam rangka Hari Perempuan Internasional, Jumat, 8 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,  Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Sejumlah aktivis perempuan di Lembata berkumpul di Sekretariat LSM Permata untuk berdiskusi tentang isu perempuan dalam rangka Hari Perempuan Internasional. 

Di samping itu, sebuah organisasi forum juga didirikan untuk melawan ketertindasan yang dialami perempuan di Lembata. 

Mereka juga mulai merancang strategi supaya ada keterwakilan perempuan di gedung DPRD Lembata pada 2029 mendatang. 

Organisasi ini didirikan oleh beberapa lembaga dan komunitas yang selama ini bekerja pada isu perempuan khususnya isu Buruh Migran, Kekerasan Seksual, Perempuan dan Lingkungan, Perempuan dan Ruang Publik.

Baca juga: Lipsus - Golkar Usung Derosari di Pilkada Lembata 2024

Organisasi forum yang didirikan pada Jumat, 08 Maret 2024 ini kemudian diberi nama Koalisi Perempuan Lembata.

Tujuan mereka secara umum adalah melawan ketertindasan yang dialami oleh perempuan yang selama ini telah dinormalisasikan dalam kehidupan sosial.

Koordinator Koalisi Perempuan Lembata, Maria Loka mengatakan, ia bersama perempuan lainnya membentuk suatu wadah untuk mengedukasi perempuan dengan berbagai pengetahuan.

Melalui wadah ini, perempuan Lembata juga akan terlibat pada kegiatan politik yang mengantarkan perempuan duduk pada jabatan-jabatan publik.

Sebab, kebijakan publik merupakan salah satu penyebab terjadi kekerasan terhadap perempuan. Menurut Maria, selama ini kebijakan-kebijakan yang dilahirkan oleh laki-laki yang menduduki jabatan publik selalu maskulin sehingga menciptakan ketidakadilan terhadap perempuan.

Baca juga: Angka Partisipasi Pemilih di Lembata Anjlok, Puluhan Ribu Orang Tidak Menggunakan Hak Pilih

“Pengambilan keputusan selama ini ada pada laki-laki. Sementara tidak ada perempuan di sana. Itu yang sering terjadi ketidakadilan terhadap perempuan dan ketidakadilan itu juga banyak melahirkan kekerasan terhadap perempuan,” ungkap Maria.

Lanjutnya, perlu ada perempuan yang punya kapasitas dan komitmen yang baik untuk menduduki jabatan publik.

Sebab jabatan publik seperti Anggota DPRD sudah tiga periode tidak ada perwakilan perempuan. 

Dari 144 Kepala Desa di Lembata hanya ada 1 orang perempuan yang menjadi Kepada Desa.

Begitupun, hanya sedikit sekali perempuan yang menjabat sebagai Kepala Dinas.

Untuk diketahui, Koalisi Perempuan Lembata ini baru sehari dibentuk. Perjalanannya masih panjang. Rencananya, Koalisi perempuan Lembata akan merekrut perempuan sebagai anggotanya sampai ke tingkat desa.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved