Berita NTT

Mengenal Serangga Pengurai Sampah Organik Black Soldier Fly dan Potensi Pakan Alternatif Unggas

Larva dapat memakan berbagai bahan organik,  beradaptasi dengan makanan dengan kandungan nutrisi yang berbeda. 

|
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-BIOLOGI UNDANA KUPANG
Siklus Hidup Black Soldier Fly 

Oleh : Dr.Ir. Joice J Bana, M.Si., Ermelinda D Meye, S.Si, M.Sc., Ike Septa F M, S.Si, M.Sc. dan Vinsen M Ati, S.Pt, M.Si.

Tim Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang

A. Deskripsi Black Sildier Fly (BSF).

Kingdom : Animalia, Divisi : Arthropoda, Class : Insecta, Ordo : Diptera, Familia : Stratiomyidae, Genus : Hermetia, Species : Hermetia illucens

Lalat Tentara Hitam (Black Soldier Fly) merupakan ordo Diptera yang ciri fisiknya mirip dengan tawon.

Penyebaran lalat tentara hitam yaitu di sebagian besar Amerika  Serikat dan Eropa,termasuk Semenanjung Siberia, Prancis selatan  Italia, Kroasia, Malta, Kepulauan Canary dan Swiss di pantai Laut Hitam Rusia di Wilayah Krasnodar di alam Afrotropis, alam Australasia, alam Palaearktik timur, alam Nearctic, Afrika Utara , Afrika Selatan dan alam Indomalaya.

Di Indonesia sendiri, lalat hitam ini mulai dilirik untuk dikembangkan karena beragam manfaat yang diperoleh.

Adapun ciri morfologi dari lalat tentara hitam (BSF) H. illucens dewasa berukuran sekitar 16 milimeter yang didominasi warna hitam, dengan refleksi metalik mulai dari biru hingga hijau di dada dan terkadang warna ujung perut yang kemerahan.

Kepalanya lebar dengan antena yang panjangnya dua kali panjang kepalanya. Kakinya berwarna hitam dengan tarsi keputihan. Sayapnya memiliki membran; pada waktu istirahat, mereka dilipat secara horizontal di perut dan tumpang tindih. H. illucens merupakan lalat yang ukuran, warna, dan kenampakannya mirip tawon.

B.  Siklus Hidup Black Soldier Fly (BSF)

Siklus hidup keseluruhan dari telur hingga dewasa rerata sekitar 45 hari. Seekor betina dewasa bertelur antara 206 dan 639 telur sekaligus.  Telur-telur ini biasanya disimpan di celah-celah atau pada permukaan di atas atau di sekitar materi yang membusuk seperti pupuk kandang atau kompos dan menetas dalam waktu sekitar 4 hari.

Larva yang baru muncul berukuran 1,0 milimeter, mampu mencapai panjang 2,5 milimeter dan berat 0,10 hingga 0,22 gram pada akhir tahap larva. Larva dapat memakan berbagai bahan organik,  beradaptasi dengan makanan dengan kandungan nutrisi yang berbeda. 

 Tahap larva berlangsung dari 18 hingga 36 hari, tergantung pada substrat makanan yang diberikan kepada larva, dimana tahap pasca menyusui (prepupal) berlangsung sekitar 7 hari. 

 Lamanya tahap larva dapat tertunda selama berbulan-bulan karena suhu rendah atau kekurangan makanan.  Tahap kepompong berlangsung dari 1 hingga 2 minggu. 

Larva dan dewasa tidak dianggap sebagai hama maupun vektor. Sebaliknya, larva lalat tentara hitam memainkan peran yang mirip dengan cacing merah sebagai pengurai penting dalam menghancurkan substrat organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved