Pemilu 2024

Litbang Kompas: Mencermati Lonjakan Suara PSI, Mungkinkah Masuk Senayan?

Konsentrasi suara PSI masih berada di perkotaan dan hanya tercatat di kurang lebih 15 dapil yang melebihi ambang batas.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMPAS.COM
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (tengah) di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023 malam. 

Di satu sisi, secara umum, perolehan suara PSI di pemilu kali ini memang lebih baik. Hingga saat ini, perolehan PSI di sebagian besar daerah pemilihan sudah melampaui capaiannya tahun 2019. Namun, masih ada beberapa daerah di mana perolehan PSI masih sangat kecil, di bawah 1 persen, seperti Gorontalo, Sulawesi barat, Sulawesi Selatan II, Sulawesi Selatan III, Sumatera Barat II, dan Sumatera Barat III.

Namun, di sisi lain, basis suara PSI pada Pemilu 2024 kurang lebih sama dengan hasil Pemilu 2019. Daerah-daerah dengan jumlah suara PSI yang besar kali ini mirip dengan lumbungnya di pemilu sebelumnya, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan Papua.

Tak hanya itu, meskipun mengalami peningkatan, suara PSI di Lampung justru sedikit lesu hingga provinsi tersebut tak lagi menjadi lumbung bagi PSI pada pemilu kali ini.

Kedua hal ini menunjukkan, meski perolehan PSI makin membaik dibanding tahun 2019, sulit agaknya untuk bisa benar-benar yakin partai ini bisa menembus ambang batas parlemen 4 persen.

Salah satu basis argumentasinya adalah suara PSI yang masih relatif terkonsentrasi di wilayah-wilayah perkotaan yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan area rural. Tak hanya itu, dari total 84 daerah pemilihan (dapil) pada Pemilu 2024, perolehan PSI baru bisa melampaui ambang batas parlemen di 15 di antaranya atau tidak sampai dari seperlimanya.

Proses rekapitulasi suara di tingkat nasional masih berjalan. Tentu, semua menanti di tahapan akhir nanti, apakah suara PSI mampu menembus angka ambang batas parlemen sehingga memperkuat potensi anomali atau justru tren lonjakan ini hanya proses naik turun suara yang bisa terjadi dalam proses rekapitulasi. Kita tunggu saja. (LITBANG KOMPAS)

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved