Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 3 Maret 2024 Berjudul, Gereja atau Kapela adalah Rumah Doa

Rumah adalah tempat pertama berbagi cinta dan merasakan kasih sayang di dalam keluarga. Rumah menjadi tempat pertama benih-benih iman

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
RP.Jhon Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 3 Maret 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Minggu Prapaskah III berjudul, Gereja atau Kapela adalah Rumah Doa.

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Keluaran 20:1-17 (singkat Kel. 20:1-3,7-8,12-17), Mazmur 19:8,9,10,11, 1Korintus 1:22-25, Yohanes 2:13-25.

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Rumah adalah tempat pertama berbagi cinta dan merasakan kasih sayang di dalam keluarga. Rumah menjadi tempat pertama benih-benih iman disemaikan. Setiap orang pasti akan sangat berbahagia bila pulang ke rumah.

Setiap liburan hari raya maupun liburan akhir semester, banyak orang akan memilih untuk kembali ke rumah. Rumah menjadi simbol pemersatu.
Bacaan Injil pada hari ini menampilkan kisah Yesus mengusir para pedagang yang ada di Bait Allah. dia berkata, “Ada tertulis: Rumahku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun.”

Para pedagang itu menyalahgunakan Bait Allah menjadi tempat untuk jual-beli binatang kurban. Para pedagang binatang kurban kongkalikong dengan Dewan Pemeriksa Hewan Kurban untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan cara yang tidak jujur.

Ada juga di antara para pedagang itu terdapat para penukar uang yang mencari keuntungan dari para peziarah yang datang dari pelbagai negara dengan membawa mata uang masing-masing. Bait Allah yang semestinya menjadi rumah doa berubah menjadi sarang penyamun karena di situ banyak praktik perdagangan tidak jujur.

Baca juga: Renungan Harian Katolik  Minggu 3 Maret 2025, Kudus dan Suci

Bagi Yesus, Bait Allah adalah tempat doa orang Israel, adalah tempat yang suci, di mana terjalin relasi intim dan personal antara Allah dan umatNya. Bait Allah, Gereja, Kapela atau tempat ibadat resmi adalah tempat suci, rumah doa adalah tempat perjumpaan dengan Allah.

Rumah Allah yang seharusnya menjadi tempat cinta kasih diwartakan, malah dialihfungsikan sebagai tempat di mana kebencian bertumbuh. Rumah Allah yang seharusnya dipakai sebagai tempat untuk bersatu dalam doa, malah dipakai menjadi tempat untuk memecah-belah.

Di dalam rumah doa ini Sabda Allah diperdengarkan dan direnungkan. Maka dengan demikian gereja, rumah doa adalah sarana suci karena Allah berdiam dan bersabda kepada kita. Sabda Allah inilah yang kita dengar dan mesti dihidupi, menjadi makanan rohani, dan menjadi pokok pewartaan bagi banyak orang ( bdk Why.10:11).

Kita diundang untuk merenung dan menyadari apa yang menjadi keprihatinan Yesus. Teguran Yesus menginspirasi kita supaya semakin peka, sehingga kita bisa terhindar dari berbagai sikap penyalahgunaan.

Misalnya menyalahgunakan Rumah Allah menjadi tempat menebar kebencian dan memecah belah persatuan, mengalihfungsikan komunitas kita menjadi tempat gosip dan mengalihfungsikan hati kita menjadi tempat bersemayam bagi iblis. Yesus ingin agar hati kita menjadi tempat bersemayam bagi-Nya.

Contemplasi

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk membangun sikap yang benar terhadap fungsi tempat ibadat atau tempat-tempat yang sudah disucikan.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved