Berita Manggarai Barat

Begini Kondisi Terakhir Desa Wisata di Manggarai Barat

membangun pariwisata Labuan Bajo pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, butuh kerja sama berbagai stakeholder terkait.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ENGELBERTUS APRIANUS
Kondisi perumahan portabel berbentuk rumah telur di Desa Wisata Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat NTT yang terbengkalai. Gambar diabadikan belum lama ini.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Sejumlah desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum dikelola secara baik, padahal sebenarnya potensi desa wisata di daerah itu menjanjikan untuk menopang pariwisata Labuan Bajo.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (Disparbudparekraf) Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori mengungkapkan, banyak desa wisata yang sudah dilaunching tapi belum maksimal pengelolaannya.

"Ada yang sudah dibangun penginapan tetapi bisnisnya tidak berjalan," kata Stefanus, Sabtu 2 Maret 2024.

Kondisi ini disebutnya terjadi karena belum terpenuhinya konsep 3A yakni atraksi, aksesibilitas dan amenitas sehingga mengakibatkan pengelolaan desa wisata belum maksimal.

Baca juga: Warga Desa Gurung Manggarai Barat Masih Tunggu Bantuan Alat Berat Bersihkan Longsor

Menurutnya, melalui konsep 3A pengelolaan sektor parekraf akan berjalan baik dan destinasi wisata bakal banyak diminati wisatawan.

"Mungkin aksesnya sudah punya, tetapi amenitas belum, atau mungkin amenitas dan aksesnya ada, atraksinya belum. Ini butuh kerja sama seluruh stakeholder," ujarnya.

Sisi lain Stef mengakui sejauh ini wisatawan yang datang ke Labuan Bajo lebih tertarik dengan wisata bahari, seperti mengunjungi Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan spot wisata lain dalam kawasan Taman Nasional (TN) Komodo.

Destinasi wisata di daratan belum terlalu diminati pelancong.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, kata Stefanus, tak tinggal diam. Ia mengaku pihaknya terus melakukan sejumlah terobosan untuk menambah lama tinggal wisatawan khususnya di daratan Labuan Bajo.

"Saat ini fokus wisatawan khusunya mancanegara lebih ke wisata bahari, ke laut. Begitu pulang ke Labuan Bajo mereka hanya di hotel, padahal masih ada waktu sebelum pulang. Kami mau jemput itu, salah satunya memperbaiki Goa Rangko dengan baik, maksimalkan Puncak Waringin dengan memperbanyak event dan atraksi di sana, dan desa wisata terdekat," ungkapnya.

Menurutnya, dalam membangun pariwisata Labuan Bajo pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, butuh kerja sama berbagai stakeholder terkait.

Stef bilang banyak terobosan yang ingin dilakukan hanya saja terkendala di anggaran.

"Apalagi setelah masa pandemi ini, kondisi keuangan daerah Manggarai Barat masih di kategori sedang, banyak refocusing. Karena itu perlu kerja sama berbagai pihak, pemerintah daerah tidak bisa kerja sendiri membangun pariwisata Labuan Bajo," pungkasnya. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved