Timor Leste
Timor Leste Resmi Jadi Anggota WTO, Amerika Serikat Beri Dukungan dan Pujian
Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Timor Leste, Marc Weinstock dengan bangga mengucapkan selamat kepada Timor Leste yang secara resmi jadi anggota WTO.
Menurutnya, persiapan sektor swasta untuk bersaing dengan Negara juga harus mempertimbangkan bagaimana mendukung sektor swasta untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.
Dalam pandangan Anggota parlemen tersebut, sektor swasta memiliki kapasitas untuk mengelola tetapi tidak memiliki modal untuk mempromosikan kegiatannya, sehingga peran Negara adalah mendukung sektor swasta nasional agar dapat bersaing.
Baca juga: Timor Leste Resmi Jadi Anggota WTO, Ramos Horta: Saya dan Delegasi Jadi Saksi
Dia merekomendasikan agar pemerintah yang bertanggung jawab atas masalah perdagangan dan ekonomi dapat melakukan upaya untuk mempersiapkan pengembangan ekonomi Timor Leste di dalam negeri dengan perhatian khusus pada sektor-sektor produktif bagaimana Timor Leste dapat mengekspor produknya ktą luar negeri.
Pemerintah Timor Leste menandatangani protokol aksesi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang merupakan puncak dari kerja keras selama hampir delapan tahun, pada konferensi tingkat menteri WTO ke-13 di Abu Dhabi, Senin (26/2/2024).
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, dan Menteri Urusan Ekonomi Francisco Kalbuadi Lay, menandatangani dokumen tersebut bersama direktur WTO, Ngozi Okonjo-Iweala.
Pada upacara tersebut, Ramos Horta menyebut masuknya negaranya ke dalam WTO sebagai “sebuah langkah penting menuju liberalisasi perdagangan, integrasi ke dalam perekonomian global dan fasilitasi akses ke pasar internasional.”
Negara-negara anggota lainnya menyampaikan ucapan selamat kepada Timor-Leste, dengan AS memuji “pencapaian luar biasa” tersebut dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa menegaskan kembali “dukungan Portugal tanpa syarat bagi pembangunan Timor Leste” dan menyetujui “potensi kerja sama timbal balik yang belum ada.” untuk dieksplorasi”.
Timor-Leste yang menetapkan kedaulatannya pada tahun 2002, memulai perjalanan panjang untuk bergabung dengan WTO dengan penerapannya pada bulan November 2016.
Sebuah Kelompok Kerja dibentuk pada bulan berikutnya dan mulai melakukan pertemuan untuk negosiasi pada bulan Oktober 2020.
Ketua kelompok tersebut Rui Macieira dari Portugal mencatat Pada bulan Oktober lalu, Timor Leste memiliki “berkas yang paling cepat berkembang di antara 24 aksesi yang sedang berjalan,” yang menggarisbawahi berapa lama proses tersebut dapat memakan waktu.
Aksesi ke WTO telah lama dipandang sebagai langkah penting bagi Negara-negara Tertinggal (LDC) seperti Timor Leste, yang menjanjikan diversifikasi ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Aksesi Timor Leste dan Komoro, negara kepulauan di Afrika Timur dan sesama LDC, menjadikan total keanggotaan WTO menjadi 166.
Protokol aksesi sekarang akan dibawa ke badan legislatif Timor Leste untuk diratifikasi.
(tatoli.tl/macaonews.org)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.