Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024 Berjudul Pengemis Bernama Lazarus
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Kamis Biasa Prapaskah II merujuk pada Bacaan I: Yer. 17: 5-10, Injil : Luk. 16: 19-31
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Pengemis Bernama Lazarus.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Kamis Biasa Prapaskah II merujuk pada Bacaan I: Yer. 17: 5-10, Injil : Luk. 16: 19-31
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Pengemis memang tak asing lagi bagi kita. Seorang yang miskin dan hidup hanya sebagai peminta-peminta dari satu tempat ke tempat lain demi sesuap nasi untuk dimakan dalam sehari.
Pengemis pada dasarnya adalah orang yang sudah tak memiliki apa-apa entah makanan, pakaian atau perumahan bahkan lahan untuk tempat tinggal dan berladang saja tidak punya dan hidupnya memang tergantung dari seberapa besar orang akan menolongnya.
Jika tidak mendapat apa-apa dalam sehari maka dia pun pasti tidak dapat makan untuk seharian.
Maka sebenarnya mereka adalah orang-orang yang benar-benar terpinggirkan walaupun orang miskin atau pengemis pada jaman sekarang bisa hanya sebagai orang yang diperalat untuk satu tujuan jahat orang lain.
Namun yang terpenting bahwa memang seorang peminta-minta atau pengemis akan selalu ada di sekitar kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita sampai pada hari terakhir di bulan Pebruari di pekan prapaskah kedua. Pada hari ini kita diajak dalam bacaan-bacaan suci untuk berbelaskasih terhadap sesama dan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024, Tiga Cara Mendengarkan Suara Hati Nurani
Dalam bacaan pertama, nabi Yeremia mewartakan satu kebenaran yang perlu bangsa Israel perhatikan pada waktu itu adalah supaya mereka semua harus selalu mengadalkan Tuhan dan bukan mengadalkan kekuatan manusia sendiri.
Karena setiap orang yang mengadalkan Tuhan dan yang selalu menaruh harapannya pada Tuhan, maka dia akan selalu diberkati. Sebaliknya, ketika hidup kita hanya mengandalkan kekuatan manusia sendiri dan hatinya menjauh dari Tuhan maka hidupnya hanya sesaat saja seperti hidup di tanah yang gersang di padang gurun.
Orang-orang seperti itu sudah kehilangan dirinya sendiri dan tak pernah belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Kehilangan jati dirinya artinya juga kehilangan akan Roh Tuhan yang hidup di dalam dirinya.
Dan itu ditegaskan dalam Injil yang kita renungkan hari ini. Kisah injilnya sudah sangat klasik dan terbiasa untuk kita dengar dan renungkan. Kisahnya tentang Lazarus yang miskin dan orang kaya yang sombong itu. Seperti kita sudah tahu, kisah itu diawali dengan kisah profil seorang yang kaya dengan pakaian jubah ungu dan halus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.