Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 26 Februari 2024 Berjudul Benarkah Kita Sudah Bermurah Hati?

Orang yang murah hati selalu memberi perhatian kepada orang lain. Ia tidak hanya memikirkan diri sendiri

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 26 Februari 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Biasa Prapaskah II berjudul, Benarkah Kita Sudah Bermurah Hati?.

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Daniel 9:4b-10, Mazmur 79:8,9,11,13, Lukas 6:36-38

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Orang yang murah hati selalu memberi perhatian kepada orang lain. Ia tidak hanya memikirkan diri sendiri. Ia rela mengabaikan kepentingan diri
dan mengarahkan diri kepada kepentingan sesama. Ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada sesama.

Di awal pekan ini, Tuhan Yesus mengajak para muridNya untuk bermurah hati. "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati." (Lukas 6 : 36). Yesus mengundang kita untuk meniru Bapa surgawi yang murah hati kepada semua orang.

Lalu kemurahan hati Bapa itu seperti apa sih? Kemurahan hati Allah Bapa nampak dalam kesiapsediaan melayani kebutuhan umat, dalam pengampunan dan kerahiman ganti hukuman dan penghakiman, dalam menyambut pendosa dan bersolider dengan orang kecil dan lemah, sakit bahkan mati.

Allah Bapa rela dan tulus menyerahkan AnakNya yang Tunggal, hidup di antara manusia, memberitakan Kabar baik, menderita, wafat dan bangkit untuk menebus dosa dan menyelamatkan Umat manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 26 Februari 2024 Berjudul Janganlah Kamu…

Penulis Kitab Daniel menekankan pentingnya kesadaran bahwa Allah itu begitu murah hati terhadap manusia. Dalam doa dan keluh-kesahnya, ia sungguh sadar akan Allah yang berbelas kasih, mengampuni, dan murah hati.

Pada saat yang sama pula, ia sadar akan dosa dan kesalahannya dan dosa orang sebangsanya. Kesadaran ini mengantar seseorang kepada pertobatan
yang sejati. Yesus menunjukkan empat cara orang bermurah hati, yakni jangan menghakimi, jangan menghukum, ampunilah dan berilah.

Orang yang bermurah hati tidak dengan gampang mau menghakimi. Dia akan berusaha memahami situasi orang lain. Dia juga tidak akan bertindak
lebih jauh untuk menghukum. Yang murah hati itu mudah mengampuni yang bersalah kepadanya. Dan kemurahan hati itu tampak dari kemauan
untuk memberi kepada yang membutuhkan.

Murah hati pertama-tama menunjuk pada tindakan memberi, membantu, dan melayani orang lain dengan penuh sukacita. Perihal ini, Yesus
memberikan perintah, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12).

Pedoman ini mesti dilakukan dalam segala situasi, termasuk ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan hati. Bersikap murah hati berarti pula bersedia memberi pengampunan kepada sesama. Ingatlah bahwa ukuran yang kita pakai untuk memahami dan mengampuni sesama dipakai pula untuk mengukur pengampunan yang akan kita terima.

Jika kita melakukan kebaikan, kebaikan akan kembali kepada kita. Hal yang sama berlaku untuk sebaliknya: jika kita melakukan kejahatan, kejahatan akan kembali kepada kita. Tanda yang paling jelas dari kemurahan hati ialah pengampunan. Kita harus mengampuni sesama yang bersalah, sebab Tuhan sudah lebih dahulu mengampuni kita.

Memberi bantuan kepada orang lain dengan sukacita dan mengampuni sesama yang melakukan kesalahan adalah bentuk kekudusan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved