Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024, Pesan Transfigurasi

Yesus Putera Allah akan menjalani semuanya sebagai bagian dari kesetiaan dan ketaatan kepada Kehendak Bapa-Nya.

Editor: Rosalina Woso
FOTO PRIBADI
RD. Dr. Florens Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 dengan judul Pesan Transfigurasi 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 dengan judul Pesan Transfigurasi

Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 dengan judul Pesan Transfigurasi ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dan mengacu dalam Injil: Markus 9 :2-10

Setiap pristiwa dalam hidup manusia selalu memiliki pesan dan makna. Pristiwa Transfigurasi perubahan wajah Yesus dihadapan para murid memiliki pesan dan makna mendalam yang patut direnungkan.

Yesus berbicara terus - terang kepada para murid-Nya, bahwa waktu akan tiba Ia akan menjalani penderitaan dan sengsara. Pernyataan Yesus ini berguna untuk mempersiapkan hati para murid untuk terbuka menerima kalau saat penderitaan tiba.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024 Berjudul  Pergilah Berdamai dengan Saudaramu

Yesus Putera Allah akan menjalani semuanya sebagai bagian dari kesetiaan dan ketaatan kepada Kehendak Bapa-Nya.

Setelah Yesus berbicara tentang penderitaan dan sengsara yang akan dijalani-Nya, Ia mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes ke atas gunung yang tinggi. Mereka sendirian berada di sana.

Yesus berdoa dan saat itulah wajahnya berubah rupa pakayan-Nya sangat putih berkilat-kilat. Nampak pula Elia dan Musa bercakap-cakap dengan Yesus. Hal ini disaksikan ketiga murid. Mereka sangat takjub dan bahagia.

Dalam kehabagian dan rasa takjub, Petrus berkata kepada Yesus “ Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini ! Petrus berniat mendirikan tiga kemah.

Masing-masingnya untuk Yesus, Musa dan Elia. Dalam dialog itu, datanglah awan menaungi mereka dan terdengar suara “ Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia “.

Pristiwa Transfigurasi Yesus memberikan beberapa pesan untuk kita hayati dalam hidup.

Pertama, Yesus sebagai Putera Allah, berkenan kepada Allah dan sangat dikasihi Allah. Ia dikasihi Allah karena siap sedia untuk menjalani penderitaan dan sengsara sebagai pemenuhan atas kehendak Bapa.

Kedua, Yesus menunjukkan bahwa sebagai orang beriman kita siap sedia secara realistis untuk mengimani Tuhan baik dalam keadaan bahagia maupun ketika berada dalam situasi sulit dan penuh pendertiaan.

Ketiga, harapan akan kemuliaan dan keselamatan akan terpenuhi bila kita terbuka dan siap sedia untuk mendengarkan Yesus. “ Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia !

Keempat, Kemuliaan dan keselamatan adalah mahkota dari perjuangan iman melalui salib, derita dan sengsara yang dijalani dengan sabar dan sukacita iman.

Semoga pada masa prapaskah ini, kita juga mampu merubah diri, pikiran, perkataan dan perbuatan sehingga kita juga dapat mengalami transfigurasi bersama Yesus yang menderita ,wafat dan bangkit dengan jaya.

Puasa, pantang dan doa yang dihayati sebagai sebuah pengorbanan dalam masa prapaskah ini mudah-mudah berbuahkan perubahan kharakter dalam diri, sebagai manusia baru yang telah berubah dan menjadi anak-anak yang berkenan dan dikasihi Allah.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved