Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024 Berjudul Turun Dari Gunung Kenyamanan Diri

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Kejadian 22:1-2,9a,10-13,15-18. Mazmur 116:10,15,16-17,18-19. Roma 8:31b-34. Markus 9:2-10.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-RP. Jhon Lewar SVD
RP.Jhon Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 25 Februari 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Minggu Prapaskah II berjudul, Turun Dari Gunung Kenyamanan Diri.

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Kejadian 22:1-2,9a,10-13,15-18. Mazmur 116:10,15,16-17,18-19. Roma 8:31b-34. Markus 9:2-10.

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Di sebuah bukit hiduplah seorang ibu bersama dengan dua orang anaknya. Nama ibu itu Agnes. Ketika hujan dan badai menerjang ibu Agnes kebingungan; mau turun ke kota takut disambar kilat. Bila tetap tinggal di bukit pasti basah kuyup dan kedinginan.

Bagi sang ibu hanya ada satu jalan. Dia membuka mantel di badan dan menutupi tubuh kedua anaknya dan mencari perlindungan dalam sebuah gua. Tetapi karena gua itu gelap gulita dan dinginnya udara di malam hari sangat mencekam, sang ibu secara sadar membuka kerudung di kepala dan pakaian di badan untuk menutupi tubuh kedua anaknya yang masih kecil.

Ibu pun menggigil kedinginan. Namun karena sayang kepada anaknya dia rela melepaskan segala dan terus berjaga. Keesokan harinya kedua anak itu
bangun dan menemukan Sang bunda telah kaku badannya. Ibu Agnes telah tiada. Kematiannya membawa selamat bagi kedua anaknya.

Cinta yang tulus bisa mendorong seseorang untuk mengorbankan segalagalanya, apa saja yang ada padanya. Apabila memiliki iman yang teguh, orang bisa memberikan apa saja bila dituntut daripadanya. Hal ini ditunjukkan oleh Abraham yang rela dan tidak segan-segan mempersembahkan anak kandungnya ketika Tuhan meminta daripadanya.

Di kala hendak menikam dan membunuh anaknya, Malaikat Tuhan datang dan membatalkan rencana itu. Di sini nampak jelas ketaatan Abraham kepada Allahnya. Dia patuh setia dan rela mengorbankan anaknya kepada rencana Tuhan. Tanpa banyak pertimbangan dia menyerahkan dan  mempersembahkan anaknya yang tunggal.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 25 Februari 2024, Pesan Transfigurasi

Ketaatan ini menandakan bahwa Abraham adalah seorang yang sungguh percaya. Dan kepercayaan Abraham membuat dia menjadi Bapa yang terberkati, rahmat Allah melimpah-limpah turun ke atas dirinya dan keluarganya.

Kisah injil hari ini menampilkan pengalaman transfigurasi di atas Gunung Tabor disaksikan oleh tiga murid kesayangan Yesus, yakni Petrus Yakobus
dan Yohanes. Di atas Gunung Tabor, mereka menyaksikan penampakan mulia Kristus. Pemandangan begitu indah, membuat mereka terpesona
sekaligus kerasan tetap tinggal di tempat itu.

Di sana mereka merasakan kenyamanan bersama Tuhan. Maka Petrus dengan suara nyaring mengatakan kepada Yesus:” “Guru, betapa bahagiannya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia” (Luk. 9:33).

Pengalaman di atas Gunung menjadi kekuatan tiga murid untuk memberi kesaksian kepada dunia bahwa Yesus adalah Putera Allah yang kepadaNya Ia berkenan. Tuhan rela mengurbankan Anak kesayanganNya demi umat manusia. Tentang hal itu Paulus mengatakan, Tuhan tidak menyayangkan PutraNya sendiri tetapi menyerahkanNya untuk kita semua.

Contemplasi:

Keinginan Petrus untuk tetap tinggal dalam “keadaan enak” di atas gunung itu merupakan suatu contoh keinginan kita untuk tetap merasakan yang enak, aman, memuaskan, dan menyenangkan yang bersifat sementara. Keinginan Petrus ini memberikan gambaran jelas mengenai kita manusia yang lupa diri, lupa daratan untuk „turun‟ dari gunung kenyamanannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved