Timor Leste
Tiongkok dan UNICEF Beri Dukungan pada Warga yang Terdampak Banjir Timor Leste
Proyek dukungan darurat tersebut, kata dia, dilaksanakan bersama dengan UNICEF Timor Leste dengan melibatkan dana yang cukup besar.
POS-KUPANG.COM, Dili – Pemerintah Tiongkok dan UNICEF meluncurkan proyek senilai US$1,5 juta untuk melengkapi dukungan Pemerintah Timor Leste kepada warga negara itu yang terkena dampak banjir dan COVID-19.
Melalui proyek 'Dukungan darurat untuk anak-anak sebagai respons terhadap banjir dan COVID-19 di Timor-Leste' itu, sebanyak 146.000 orang yang terkena dampak banjir, akan mengakses layanan pendidikan, nutrisi, air dan sanitasi yang berkualitas, yang akan membantu pemulihan mereka dari kerusakan disebabkan oleh banjir.
Baca juga: Hakim Phillip Rapoza Menjadi Konsul Kehormatan Pertama Timor Leste untuk Amerika Serikat
Baca juga: Mengenal 13 Distrik Administratif di Negara Timor Leste
“Pemerintah Tiongkok dengan cermat mengikuti dan terus mendukung pembangunan Timor Leste, menjalin kerja sama yang erat dengan Timor Leste di bidang infrastruktur, kesehatan, pertanian dan pendidikan,” terang Duta Besar Tiongkok untuk Timor Leste, H.E. Wang Wenli dikutip dari OCHA, Jumat 23 Februari 2024.
Proyek dukungan darurat tersebut, kata dia, dilaksanakan bersama dengan UNICEF Timor Leste dengan melibatkan dana yang cukup besar dan durasi proyek yang lebih lama dengan mencakup kota-kota besar di seluruh negeri.
Proyek tersebut diharapkan memberikan manfaat bagi sekitar 150.000 anak-anak dan perempuan, yang bertujuan untuk memberikan bantuan nyata bagi kehidupan dan pendidikan mereka.
"Kami juga berharap melalui proyek ini, masyarakat di Timor-Leste dapat menerima dukungan dan dorongan dari negara sahabat seperti Tiongkok,” sebut Wang Wenli.
Ia mengatakan, banjir paling dahsyat dalam sejarah Timor Leste baru-baru ini terjadi pada bulan April 2021 yang terjadi di tengah pandemi COVID-19. Banjir itu berdampak pada 13 kota di Timor Leste. Adapun ibu kota Dili dan daerah dataran rendah di sekitarnya menjadi pihak yang paling terkena dampaknya.
Empat puluh Delapan (48) orang kehilangan nyawa, lebih dari 30.367 rumah tangga terkena dampak dan terputusnya sumber air bersih, sedangkan kegiatan pembelajaran terganggu karena 34 sekolah dan pusat pelatihan guru rusak.
Menurut perkiraan pemerintah, total kerusakan dan kerugian akibat banjir April 2021 adalah US$ 307,7 juta. Meskipun ada upaya berkelanjutan dari Pemerintah dan mitra, masyarakat yang terkena dampak masih membutuhkan bantuan pemulihan, terutama terkait nutrisi, air, kebersihan dan sanitasi, serta pendidikan.
“Pemulihan setelah banjir memerlukan respons jangka panjang karena masyarakat yang terkena dampak sudah berjuang menghadapi berbagai kerentanan di bidang kesehatan, gizi, pendidikan, serta air dan sanitasi, bahkan sebelum banjir melanda,” kata Bilal Zeb Aurang Durrani, Perwakilan UNICEF untuk Timor Leste.
UNICEF menghargai dukungan dari Pemerintah Tiongkok, yang akan berkontribusi dalam membangun kembali layanan sosial dasar bagi anak-anak dan keluarga, sekaligus mendukung pembentukan mekanisme pengurangan risiko bencana untuk memitigasi dampak peristiwa cuaca di masa depan.
Sejak awal terjadinya banjir, UNICEF telah bekerja sama dengan Pemerintah Timor Leste, untuk menanggapi kebutuhan mendesak anak-anak dan keluarga di bidang air dan sanitasi, nutrisi, dan pendidikan.
Melalui dukungan Pemerintah Tiongkok selama 18 bulan ini, UNICEF akan melanjutkan dukungannya kepada Pemerintah Timor Leste dalam menanggapi dampak banjir, sekaligus mendukung masyarakat untuk pulih sepenuhnya dan menjadi lebih tangguh terhadap bencana di masa depan.
Di empat kota,yakni Dili, Ainaro, Ermera dan Baucau, sebanyak 83.000 anak akan menerima layanan gizi penting dan 34.000 wanita hamil akan didukung dengan layanan konseling mengenai nutrisi dan menyusui.
Untuk mendukung akses terhadap air, sanitasi dan kebersihan (WASH), 10.000 orang (2.000 rumah) dari kota-kota tersebut akan dijangkau dengan layanan WASH yang lebih baik. Di bidang pendidikan, proyek ini akan menjangkau 24.449 anak, yang akan memperoleh manfaat dari perbaikan lingkungan sekolah di 34 sekolah di Dili, Baucau, Lautem, Liquica dan Manufahi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.