Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024, Mencintai Musuh itu Luar Biasa
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Ulangan 26:16-19, Mazmur 119:1-2,4-5,7-8, Matius 5:43-48.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Biasa Pekan I Prapaskah bertajuk, Mencintai Musuh itu Luar Biasa.
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Ulangan 26:16-19, Mazmur 119:1-2,4-5,7-8, Matius 5:43-48.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Mencintai orang yang kita cintai itu biasa. Namun, tetap mencintai orang yang membenci kita itu yang luar biasa. Membalas dendam kepada orang
yang membenci kita itu perbuatan manusiawi. Namun, bisa mencintai dan mendoakan seteru-seteru kita, ini perbuatan ilahi.
Pengajaran Tuhan Yesus hari ini tentang kasih. Kasih itu universal, untuk siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Ajaran Yesus tentang kasih berlaku untuk semua orang, termasuk untuk musuh-musuh kita. Dalam pengajaran ini Yesus memberi contoh tentang matahari yang terbit untuk semua orang.
Demikian halnya pancaran kasih adalah tidak memilih dan tidak memilah. Kasih untuk semuanya dan tanpa syarat. Masih berkaitan dengan kasih, Yesus mengingatkan bahwa menjadi pengikutNya harus berani lebih dari orang-orang lain.
Kalau orang lain mengasihi orang-orang yang mengasihinya, tetapi bagi pengikut Kristus, haruslah berani untuk mengasihi siapa saja tanpa syarat, termasuk juga mengasihi musuh-musuh. Ini yang disebut panggilan untuk menjadi sempurna. Sebagaimana Bapa di Surga sempurna adanya.
Ketika berkotbah di bukit, Tuhan Yesus mengatakan: “Kamu telah mendengar firman: kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Ajaran Tuhan Yesus hari ini sungguh berbeda dengan apa yang terjadi di tengah masyarakat banyak.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024 Berjudul Kasihilah Musuh-Musuhmu
Orang cenderung senang dengan teman dan sahabat yang mengerti dan berbuat baik kepada kita. Namun, untuk berbuat baik, kita bahkan harus
mendoakan musuh. Adalah tidak mengherankan kalau ajaran Yesus ini dianggap mustahil oleh banyak orang. Tidak mungkin kita mencintai musuh.
Seorang musuh justru harus diajar dengan cara yang keras, bila perlu dicabut saja nyawanya. Apalagi, mencintai musuh, sesuatu yang selama ini mungkin tidak terlintas dalam benak dan hati kita. Memang sulit mengimani ajaran ini kalau kita hanya menyelami diri kita sendiri, tanpa memandang sosok-sosok teladan hidup dalam menjalaninya.
Tuhan Yesus sungguh menjadi teladan hidup kita. Dia telah menyatu dengan apa yang diajarkanNya. Hal ini terjadi ketika terpaku di kayu salib. Dalam keadaan diri yang menderita berat, Yesus masih sanggup untuk mengampuni orang yang menganiaya dan membunuh serta menyalibkanNya.
Di atas kayu palang penghinaan, Dia berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Yesus meminta kekuatan dari Bapa agar bisa mengampuni para penjahat. Selain Yesus, ada kesaksian juga yang ditunjukkan oleh Santu Paus Yohanes Paulus II.
Dia pernah mengalami penembakan terhadap dirinya yang dilakukan oleh seorang Ali Agca. Namun dia bisa tertolong dari usaha pembunuhan itu meskipun peluruh menembusi dadanya. Setelah sembuh, Santu Paus Yohanes paulus II mengunjungi dan mendoakan pembunuhnya di penjara.
Dan masih ada satu kisah yang mengharukan. Seorang pengemudi di Australia menabrak mati empat orang anak dari satu keluarga. Pasangan suami-istri sangat menderita dan sakit hati. Pada peringatan empat puluh hari kematian anak mereka, keluarga ini mengunjungi pengemudi itu di
penjara dan menyatakan kesediaan untuk dengan sepenuh hati memaafkan pengemudi tersebut dan memohon dibebaskan dari penjara. luar Biasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.