Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024, Tiga Cara Bersikap Bijak Hadapi Sesama yang Munafik

Manusia tetap menggunakan kata-kata yang bijak dalam membangun relasi sehingga sesama tidak tersakiti

Editor: Rosalina Woso
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi ahli Taurat. Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024 dengan judul Tiga Cara Tetap Bersikap Bijak Hadapi Sesama yang Munafik

Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024 dengan judul Tiga Cara Tetap Bersikap Bijak Hadapi Sesama yang Munafik ditulis oleh Gabriel Chanfarry Hadylaw dan mengacu dalam Bacaan Injil : Matius 5: 20 - 26.
  
Manusia umumnya sudah mempunyai pengalaman dalam berkomunikasi lisan dan tulisan*_ yang dapat lancar dengan sesama.

Manusia juga bisa mendapatkan masukan atau feedback yang bisa berbeda antara diucapkan dan ditulis dengan sikap hati yang sesungguhnya dari anggota keluarga di rumah, rekan kerja di tempat kerja, kolega di berbagai komunitas dan lainnya.

Manusia sering jadi bingung mau bersikap mau meneruskan relasi dengan apa adanya atau mau bersikap jauh dari sesama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 22 Februari 2024 Berjudul Siapakah Aku ini?

Ada tiga cara untuk manusia tetap bersikap bijak menghadapi sesama yang munafik.

Pertama.  Manusia mau semakin memahami sesama yang memilih cara hidup yang munafik*_ dengan mau mengetahui latar belakangnya.

Manusia mau semakin menerima sesama yang kepribadian internal nya bertentangan dan sering menutupi kebenaran kata hatinya.

Kedua. Manusia mau bersikap tenang dan tidak terpancing jadi jengkel atau mau marah.

Manusia mau tetap berpikir jernih dan tidak menjadi emosi yang meluap-luap dengan sesama yang munafik sehingga situasi dapat menjadi semakin lebih baik.

Ketiga. Manusia mau melakukan pendekatan dan tetap melakukan pembicaraan dengan sesama.

Manusia tetap menggunakan kata-kata yang bijak dalam membangun relasi sehingga sesama tidak tersakiti.

Tuhan ingin manusia tetap menghindari sikap munafik dalam membangun relasi denganNya

Tuhan Yesus berkata, Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Manusia mau tetap belajar untuk tidak mau menjadi orang Farisi dan ahli Taurat dalam membangun relasi denganNya.

Manusia belajar untuk tidak mau memuliakan Tuhan dengan bibir saja. Sedangkan hati seseorang jauh daripada Dia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 23 Februari 2024 Berjudul  Pergilah Berdamai dengan Saudaramu

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved