Berita Nasional

Program Makan Siang Gratis Masuk APBN 2025

program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah yang digadang-gadang Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka diakomodir dalam APBN 2025.

Editor: Alfons Nedabang
ISTIMEWA
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pencetus program makan siang dan susu gratis. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Anggaran program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah yang digadang-gadang Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 akan mulai dimasukkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut program makan siang gratis itu akan masuk dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 pekan depan.

”Masuk. Sudah pasti masuk, anggarannya nanti bertahap ada skalanya,” kata Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian pada Jumat (23/2).

Adapun, pembahasan KEM-PPKF 2025 akan digelar Rapat Sidang Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (26/2). “(KEM) PPKF sedang dibahas nanti Senin akan ada sidang kabinet jadi tunggu aja Senin,” tambah dia.

Kendati demikian, Airlangga mengatakan rencana pembentukan Kementerian Koordinator Khusus bakal program ini masih menunggu hasil resmi pemilihan Capres dan Cawapres dari KPU.

“Itu masih tunggu keputusan KPU dulu,” imbuh politisi Partai Golkar tersebut. Prabowo-Gibran sendiri diketahui unggul dalam quick count KPU yang masih berlangsung.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, mengatakan saat ini Prabowo tengah berupaya mengkonsolidasikan kekuasaan untuk memajukan kebijakannya tersebut.

Baca juga: PM India Narendra Modi Ucapkan Selamat kepada Presiden Indonesia Terpilih, Prabowo Subianto

"Pemerintahan Prabowo dapat menyesuaikan subsidi energi selama dua hingga tiga bulan ke depan setelah mulai menjabat pada bulan Oktober," kata Eddy.

Eddy menuturkan, sekitar 80 persen dari Rp350 triliun yang dikeluarkan pemerintah untuk mensubsidi BBM dan LPG ternyata lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah dan tinggi.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus menutup celah dalam pengumpulan pajak untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. Dia mencatat, penerimaan pajak Indonesia hanya setara 10 persen produk domestik bruto (PDB), sedangkan negara lain di Asia Tenggara memiliki rasio sebesar 14 persen.

Menurut Eddy, reformasi pendapatan harus dilakukan untuk alokasi janji kampanye utama Prabowo, yakni menyediakan makan siang dan susu kepada 80 juta anak sekolah di Indonesia, membantu meningkatkan kesehatan dan pendidikan, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan pengusaha.

Program ini diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp 400 triliun. Angka tersebut lebih besar dari seluruh defisit APBN tahun 2023 sebesar Rp 347,6 triliun atau 1,65 persen dari PDB.

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan program makan siang dan susu gratis diperkirakan bakal menghabiskan anggaran Rp120 triliun dalam tahun pertama atau tahun 2025 pemerintahan Prabowo-Gibran.

Budiman mengakui anggaran tahun pertama itu masih jauh target dari pembiayaan awal yang mencapai Rp450 triliun per tahun. Nantinya, anggaran tersebut akan terus meningkat hingga bisa terealisasi penuh pada 2029.

Baca juga: Kabar Terbaru, Prabowo-Gibran Bakal Bentuk Kementerian Baru Fokus Urus Makan Siang Gratis

"Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun. Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar 100‐120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran," kata Budiman kepada wartawan, Kamis (22/2).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved