Berita Manggarai Barat

Jembatan Penghubung Dua Desa di Manggarai Barat Rusak Diterjang Banjir Bandang

Jembatan gantung tipe asimetris dengan bentang 62 meter ini dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2018.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kondisi jembatan gantung penghubung dua desa yang rusak usai diterjang banjir bandang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Siru dan Desa Wae Kako di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat rusak usai diterjang banjir bandang.

Jembatan yang menjadi satu-satunya akses bagi masyarakat di dua desa itu butuh perbaikan dari pemerintah. Jembatan tersebut melintas di atas Sungai Wae Laci yang menghubungkan Desa Siru dengan Desa Wae Wako.

Jembatan gantung tipe asimetris dengan bentang 62 meter ini dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2018.

Umar, warga Desa Wae Kako mengatakan, warga dari dua desa itu kini terancam turun ke sungai untuk menyeberangi sungai. Situasi ini membuat warga mengenang kembali sebelum dibangunnya jembatan itu.

"Dulu warga mesti turun ke sungai untuk menyebrang sebelum ada jembatan. Jika keadaan banjir, warga mesti menyeberang dengan sampan. Sementara akses dari Desa Siru dan Desa Wae Wako hanya melalui sungai tersebut. Apalagi saat ini masih ada buaya di sungai itu," katanya, dihubungi POS-KUPANG.COM, Jumat 23 Februari 2024.

Kepala Desa Wae Wako, Thobias Mansur berharap pemerintah pusat menurunkan ahli untuk memberikan penilaian terhadap kondisi jembatan gantung tersebut sehingga dapat diperbaiki.

Apalagi sambung Thobias, jembatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Selain memudahkan mobilitas warga, adanya jembatan gantung untuk dua desa itu juga membuat warga lebih aman ketika menyeberang sungai.

"Warga masyarakat dari 3 desa seberang pada umumnya menaruh harapan kepada pemerintah untuk sesegera mungkin merespon atas apa yang menjadi pusat perhatian kita bersama saat ini,"

"Semoga dinas terkait atau pemda ataupun pemprov sigap untuk memperbaiki konstruksi yang rusak dilanda bencana alam," lanjutnya.

Thobi mengimbau seluruh warga yang melintas jembatan itu agar tetap waspada. Sedangkan untuk pengendara roda dua sebaiknya mengikuti jalur alternatif melalui Kampung Roho dan keluar lewat Kampung Dahot, Kecamatan Sano Nggoang.

Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai Barat Fridus Tobong mengaku, pihaknya masih menunggu laporan resmi. Berdasarkan laporan sementara, lanjutnya, jembatan tersebut tidak bisa digunakan.

"Lagi menunggu laporan resminya. Kalau laporan sementara memang tidak bisa digunakan, menurut kades Siru tadi per telepon dengan saya," katanya.

Pihaknya akan membuat surat pernyataan bencana alam untuk ditindaklanjuti oleh dinas terkait.

"Nanti kita buat surat pernyataan bencana untuk ditindaklanjuti oleh dinas teknis terkait melalui DTT," pungkasnya. (uka)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved