Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 22 Februari 2024, Pesta Takhta Santu Petrus

Kedudukan itu bukan sumber untuk mengeruk keuntungan. Semangat itu sungguh-sungguh dihayati oleh Santu Petrus sebagai penatua

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-RP. Jhon Lewar SVD
RP.Jhon Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Kamis 22 Februari 2024 

Renungan Harian Katolik Kamis 22 Februari 2024, Pesta Takhta Santu Petrus

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Pesta Takhta St. Petrus bertajuk, Pesta Takhta Santu Petrus.

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : 1Petrus 5:1-4, Mazmur 23:1-a,3b-4,5,6 dan Injil Matius 16:13-19

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pada hari ini, 22 Februari, kita merayakan Pesta Takhta Suci Santu Petrus. Mendengar kata ‘takhta’, pikiran kita tertuju kepada soal kuasa dan kepemimpinan. Jadi kata ‘takhta berhubungan dengan kuasa. Di negara yang menganut sistem kerajaan selalu ada istilah naik atau turun
takhta. Yang naik takhta berarti menjadi penguasa. Yang turun takhta berarti kehilangan kuasa.

Dalam Gereja Katolik pun ada takhta, namanya Takhta Santu Petrus. Kata Yesus:”Engkau Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di Surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini, akan terlepas di Surga”.

Kedudukan ini menggiurkan maka tidak mengherankan kalau para murid pernah bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Lukas 22;24; Markus 9: 34).

Waktu itu Yesus menegaskan, bahwa barangsiapa ingin menjadi terbesar, hendaklah ia menjadi pelayan (Markus :9 35; Matius 6: 27). Jadi kedudukan adalah fasilitas untuk pelayanan. Semakin tinggi kedududkan seseorang semakin besar dan luas pelayanannya.

Kedudukan itu bukan sumber untuk mengeruk keuntungan. Semangat itu sungguh-sungguh dihayati oleh Santu Petrus sebagai penatua. Karena itu dia menasihati para penatua lain:” Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, janganlah dengan paksa tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri (1 Petrus 5: 2).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 22 Februari 2024 Berjudul Siapakah Aku ini?

Menurut cerita lisan yang beredar di kalangan Gereja, Santu Petrus yang diberi kuasa oleh Yesus untuk memimpin Gereja mendirikan dua buah tahkta keuskupan. Yang pertama didirikan di Antiokhia, di tengah tengah kaum Yahudi dan orang orang kafir pada tahun 35. Di sana Petrus memimpin jemaatnya selama tujuh tahun.

Setelah dua kali mengunjungi Roma, maka pada tahun 65 ia menetap disana sebagai Uskup pertama. Maksud Pesta Takhta Santo Petrus adalah untuk menghormati Petrus sebagai wakil Kristus dan gembala tertinggi Gereja yang mempunyai kuasa rohani atas segenap anggota Gereja dan semua Gereja setempat.

Dari Takhta di Roma, Petrus dan para penggantinya (Paus) memegang kunci dan mempertahankan persatuan Gereja dalam ajaran iman dan moral. Kuasa Petrus ini, yang lazim disebut Primat Petrus, diberikan langsung oleh Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga (Yoh. 21:15-19).

Primat dan wewenang ini dilambangkan dengan kursi Santu Petrus yang ditempatkan dekat dinding di belakang altar utama Basilika Santu Petrus,
dalam suatu pahatan karya seni oleh artis Benini. Pahatan tersebut merupakan wadah relikui dari apa yang secara tradisional diyakini sebagai
kursi asli atau 'Cathedra' St. Petrus.

Lebih dari itu semua, bahwa yang terpenting bukanlah hal keaslian kursi itu sendiri, melainkan apa yang 'dilambangkan' oleh kursi tersebut, yakni "Takhta Suci".

Contemplasi:

Tuhan Yesus sudah memberikan wewenang ataupun kuasa kepada Santu Petrus dan para penerusnya yakni para Paus. Ia berjanji akan selalu
menyertai Gereja sampai akhir zaman (Mat. 28:19-20).

Untuk itu, sepatutnya kita mentaati ajaran para Paus, para Uskup serta para Imam yang membantunya untuk memimpin Gereja.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 20 Februari 2024, Doa yang Diyakini Bisa Mengubah Hidup Kita

Mari kita umat Katolik, mensyukuri rahmat kesatuan di bawah pimpinan Santu Petrus dan para penerusnya yang telah menjaga Gereja Katolik
tetap satu walau menghadapi berbagai macam tantangan. Kristus tidak akan membiarkan GerejaNya punah dikuasai oleh alam maut.

Doa:

Bapa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan teguhkanlah iman kami, jangan sampai kami digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, kini dan selamanya...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Takhta Santu Petrus. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan
Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved