Berita Internasional

Sapi Australia Diangkut ke Jakarta Setelah Indonesia Mengeluarkan Izin Impor Ternak Hidup

Perdagangan sapi hidup Australia ke Indonesia kembali berjalan setelah Kementerian Perdagangan Indonesia mengeluarkan izin impor pertama tahun 2024.

Editor: Agustinus Sape
ABC RURAL/DANIEL FITZGERALD
Nine Eagle adalah kapal ekspor ternak hidup pertama yang dimuat dari Darwin setelah Indonesia mengeluarkan izin. 

POS-KUPANG.COM - Perdagangan sapi hidup Australia ke Indonesia kembali berjalan setelah Kementerian Perdagangan Indonesia mengeluarkan izin impor pertama pada tahun 2024.

Izin tersebut ditandatangani pada hari Jumat dan pada hari Sabtu, KM Nine Eagle sudah mulai memuat ternak di Pelabuhan Darwin dan sekarang sedang dalam perjalanan ke Jakarta.

“Ada helikopter di udara, truk di jalan, dan kapal di air,” kata Troy Setter, kepala eksekutif Consolidated Pastoral Company.

“Saya rasa hal ini cukup melegakan tidak hanya bagi produsen dan eksportir sapi dari Australia, namun juga importir di Indonesia yang mulai menghadapi tekanan dari pelanggan.”

Baca juga: Kisah Ekspor Ternak Hidup ke Israel Batal Saat Gelombang Panas Melanda Pantai Perth Australia

Setter mengatakan Indonesia telah mengeluarkan izin untuk mengimpor sekitar 650.000 ekor sapi Australia tahun ini.

ABC Rural mendapat informasi bahwa izin impor juga berlaku untuk beberapa komoditas lain, seperti anggur meja, namun perdagangan daging sapi Australia diketahui masih menyelesaikan rinciannya.

Penundaan yang mahal

Setter mengatakan lamanya penundaan dalam mendapatkan izin impor tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat merugikan banyak pihak dalam rantai pasokan ekspor ternak hidup.

“Saya berada di Darwin minggu lalu dan melewati depo angkutan truk yang banyak truknya tidak bergerak, yang berarti banyak pengemudi yang tidak mendapat penghasilan,” katanya.

“Jadi baik di Indonesia maupun Australia, ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan selama enam atau tujuh minggu dan tidak menduganya.”

Dia mengatakan, selama penundaan tersebut, para eksportir ternak harus berlabuh di dekat Pelabuhan Darwin selama berminggu-minggu dengan membayar biaya demurrage antara $30.000 dan $76.000 per hari ditambah biaya ternak yang menunggu di tempat ekspor.

Baca juga: Mendag Lutfi Tanggapi Gratifikasi Izin Ekspor Minyak Goreng Salah Satu Bawahannya

Ia mengatakan, dengan dimulainya Ramadhan bulan depan, ia memperkirakan perdagangan dengan Indonesia akan sibuk, dengan permintaan yang tinggi terhadap sapi siap potong.

Harga sapi steer bakalan ke Indonesia melalui Pelabuhan Darwin berkisar antara $3,20 hingga $3,40 per kilogram, naik 30 persen dari harga pada bulan Oktober lalu.

(abc.net.au)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 


 
 
 
 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved