Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 2 Oktober 2025, Allah Adalah Bapa Kita

Karena imannya kepada Allah, Abraham disebutkan bapa segala orang beriman, ia sangat menghormati Allah, dan percaya kepada firman-Nya.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO - TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Oktober 2025. Renungan Harian Kristen Kamis 2 Oktober 2025, Allah Adalah Bapa Kita 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 2 Oktober 2025, dengan judul Allah Adalah Bapa Kita.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Yohanes 8:39-47.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Oktober 2025.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 1 Oktober 2025, Anak-anak dalam Keluarga Allah

Renungan Harian Bulan Oktober 2025 ini mengusung tema Keluarga Allah Menghidupi Keadilan, Kasih dan Saling Merangkul.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

ANAK-ANAK ALLAH merupakan istilah yang mengandung variasi arti, yang dapat menunjuk kepada malaikat, manusia secara individu dan kolektif, dan kepada Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Allah.

Kita pun adalah anakanak Allah karena Yesus Kristus. Bagaimana kita memahami status ini?

Pertama, orang-orang Yahudi sangat percaya diri sebagai keturunan Abraham.

Karena imannya kepada Allah, Abraham disebutkan bapa segala orang beriman, ia sangat menghormati Allah, dan percaya kepada firman-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 30 September 2025, Apakah Anakku Berada di Surga?

Jika orang-orang Yahudi adalah keturunan Abraham mereka tentu memiliki iman seperti Abraham.

Kebanggaan sebagai keturunan Abraham mendorong mereka ke dalam tingkat keyakinan sebagai anak-anak Allah, didasarkan pada firman Tuhan sendiri, “Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung” (Kel. 4:22).

Tetapi, dengan berani Tuhan Yesus menghadapi mereka dan mengatakan, “Jikalau Allah
adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku”. Status sebagai anak-anak Allah harus dihubungkan dengan pribadi Yesus. Dialah Anak Sulung sesungguhnya, Dialah Israel sejati, yang dipanggil dari Mesir (Mat. 2:15), Dialah Anak Tunggal yang melakukan pekerjaan Allah Bapa dengan sempurna.

Kedua, jika kita mengklaim Allah adalah Bapa kita tetapi kita tidak mengasihi Yesus, maka itu berarti sebenarnya Allah bukanlah Bapa kita.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved