Berita Belu
Plan Indonesia Dorong Pemda Belu Jadi Pionir Pertama di NTT Penerapan Lima Pilar STBM
Yayasan Plan Internasional Indonesia dan Yayasan Pijar Timur Indonesia (YKPI) mendorong Pemerintah Kabupaten Belu terapkan STBM
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Yayasan Plan Internasional Indonesia bersama mitra lokal Yayasan Pijar Timur Indonesia (YKPI) terus mendorong Pemerintah Kabupaten Belu untuk menjadi pionir sebagai Kabupaten Pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berhasil menerapkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Hal ini disampaikan oleh Mexi Nenobais, Koordinator Program Winer Plan Indonesia, usai kegiatan Workshop Sharing Hasil Pembelajaran Monitoring 5 Pilar STBM dan Deklarasi STBM Tingkat Kecamatan/Desa yang diadakan oleh Yayasan Plan Internasional (YKPII) bersama mitra lokal Yayasan Pijar Timur Indonesia (YKPI) dan Pemerintah Kabupaten Belu di aula Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Jumat, 16 Februari 2024.
Kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, pimpinan OPD, Perwakilan Plan Internasional, para camat, tim PKK dan lurah/desa ini dalam rangka pelaksanaan peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang berkesetaraan Gender dan Inklusif Sosial (STBM-GESI) di Kabupaten Belu.
Maxi Nenobais menjelaskan bahwa kegiatan STBM merupakan langkah nyata dalam mewujudkan perilaku dasar hidup bersih dan sehat, yang dimulai dengan lima pilar utama.
Salah satunya adalah kebiasaan mencuci tangan dengan sabun pada waktu-waktu penting, seperti sebelum makan dan setelah buang air besar.
Baca juga: Paslon Prabowo-Gibran Unggul di TPS 005 Tulamalae Kabupaten Belu
Selain itu, kata dia, penting juga untuk memikirkan model pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan pengolahan air limbah rumah tangga.
"Dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, kami berharap Kabupaten Belu dapat menjadi pionir pertama di NTT dalam menerapkan kelima pilar STBM ini," ujar Nenobais.
Ia menambahkan bahwa verifikasi yang akan dilakukan oleh tim dari provinsi pada tanggal 19-22 nanti akan menjadi langkah penting dalam menilai keberhasilan implementasi program ini.
Target yang harus tercapai adalah penerapan 100 persen untuk pilar pertama dan minimal 70 persen untuk pilar dua sampai lima dari semua rumah tangga.
"Dengan pencapaian tertinggi yang sudah berhasil dicapai di 81 desa/kelurahan, di mana kelima pilar STBM sudah diterapkan dengan sukses, kami yakin Kabupaten Belu akan berhasil melewati verifikasi ini dan menjadi pionir dalam menerapkan STBM di NTT," tutur Nenobais.
Meskipun adanya hambatan dalam mengubah perilaku masyarakat, Nenobais mengajak untuk mempersempit fokus pada tingkat rumah tangga, sehingga program ini dapat berhasil diimplementasikan dengan baik.
Baca juga: Ternak Sapi di Lamaknen Selatan Kabupaten Belu Mati Diduga Akibat Penyakit Ngorok
Dengan demikian, tambahnya, upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di Kabupaten Belu dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di NTT. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.