Beranda Kita
Beranda Kita: Kasih Sayang dan Kasih Suara
Pada hari yang sama warga negara Indonesia juga memilih calon anggota legislatif mulai dari level kabupaten kota hingga nasional.
POS-KUPANG.COM - 14 Februari 2024 mesti menjadi pemilu paling romantis dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia alias NKRI.
Pada Hari Kasih Sayang atau Valentine Day tahun ini, warga negara Indonesia kasih suara mereka bagi para calon penyelenggara negara baik di eksekutif maupun legislatif.
Pada hari ini 14 Februari 2024 warga negara Indonesia memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk periode 2024-2029. Pasangan terpilih akan jadi nakhoda NKRI selama lima tahun.
Pada hari yang sama warga negara Indonesia juga memilih calon anggota legislatif mulai dari level kabupaten kota hingga nasional.
Pemilih mencoblos lima kertas suara yaitu untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR, DPD dan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Kertas suara terdiri dari warna hijau, biru, kuning, merah dan warna abu-abu.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah Pemilih Tetap Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 orang.
Jumlah tersebut ditetapkan KPU pada Minggu 2 Juli 2023. Dalam tujuh bulan terakhir tentu ada tambahan khususnya dari kelompok pemilih pemula.
Makna hari Valentine sederhana saja yaitu hari yang mengingatkan umat manusia mengenai makna kasih sayang. Makna cinta terhadap sesama ciptaan Tuhan, cinta bangsa dan tanah air.
Pemilu di hari Kasih Sayang mengingatkan kita untuk mengasihi bangsa dan negara Indonesia agar terus hidup tentram, damai, dan sejahtera.
Kasih sayang kita terwujud lewat aksi kasih suara di bilik Tempat Pemungutan Suara atau TPS.
14 Februari 2024 tuan puan dan beta kasih sayang dan kasih suara. Nyatakan kasih sayangmu terhadap NKRI dengan ikut kasih suara di TPS.
Kita memilih para pemimpin untuk masa lima tahun. Kita memilih para penyelenggara negara yang bertanggungawab mengelola pemerintahan dan pembangunan negeri terkasih.
Meskipun berbalut diksi pesta demokrasi, namun persaingan niscaya tak terelakkan. Pemilu adalah momentum pertarungan.
Sudah pasti tuan puan dan beta beda pendapat. Beda dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pun beda pilihan terhadap para calon anggota legislatif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.