Breaking News

Pemilu 2024

Juru Bicara Gedung Putih: Kami Ingin Pemilu Indonesia Bebas dan Adil

Tidak saja karena banyaknya jumlah pemilih tetapi juga luasnya cakupan pemilu dalam satu hari, yaitu untuk memilih presiden dan anggota legislatif.

|
Editor: Dion DB Putra
Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Bali pada 14 November 2022. 

POS-KUPANG.COM, WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat melalui juru bicara Gedung Putih mengharapkan Pemilu di Indonesia hari ini bebas dan adil.

“Kami ingin mereka (rakyat Indonesia) mendapatkan pemilu yang bebas dan adil. Kami ingin aspirasi dan suara masyarakat Indonesia menjadi penting,” ujar kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menjawab pertanyaan wartawan pada Selasa (13/2/2024) waktu setempat.

Menurut John Kirby, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang dinamis, sehingga pihaknya berharap dapat melihat warga datang ke TPS, menentukan pilihan mereka, dan membuat suara mereka didengar.

Hampir 205 juta warga Indonesia akan berikan suara Lebih dari 50 negara menyelenggarakan pemilihan umum pada tahun 2024 ini, tetapi pemilu di Indonesia disebut-sebut sebagai yang terbesar dan terumit.

Tidak saja karena banyaknya jumlah pemilih tetapi juga luasnya cakupan pemilu dalam satu hari, yaitu untuk memilih presiden dan anggota lembaga legislatif.

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bertarung meraih suara terbanyak adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berdasarkan laporan KPU, jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT KPU untuk Pemilu 2024 adalah 204.807.222 pemilih.

Jumlah itu mencakupp emilih di dalam negeri 203.056.748 pemilih dan pemilih di luar negeri 1.750.474 pemilih.

Pemilih di dalam negeri tersebar di 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.731 desa/kelurahan, 820.161 Tempat Pemungutan Suara.

Pemilih ini mencakup 101.467.243 pemilih laki-laki dan 101.589.505 pemilih perempuan.

Kemitraan strategis

Dalam keterangan pers hari Selasa, Kirby juga menyebut tentang “kemitraan strategis komprehensif” adalah Amerika dan Indonesia.

“Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki kemitraan strategis yang mendalam dengan Indonesia saat ini, dan kami berharap dapat melanjutkan dan menemukan cara untuk meningkatkan hubungan bilateral tersebut,” ujarnya.

Setelah menjalin kemitraan strategis selama delapan tahun, Amerika dan Indonesia pada 13 November 2023 meningkatkan hubungan kerja sama bilateral dan persahabatan antar kedua negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia ini.

Dalam pertemuan di Gedung Putih, Presiden Joe Biden dan Presiden Joko Widodo berkomitmen meningkatkan hubungan Amerika-Indonesia menuju “Kemitraan Strategis Komprehensif”.

Peningkatan hubungan ini memperluas kerja sama dalam semua isu yang menjadi perhatian bersama, termasuk tata kelola pemerintahan yang baik, pluralisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, aturan hukum, kedaulatan, pembangunan berkelanjutan, dan integritas wilayah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Gedung Putih Berharap Pemilu Indonesia Berlangsung Bebas dan Adil

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved