Berita Kabupaten Alor

Masyarakat Alor Mulai Kewalahan Hadapi Kenaikan Harga Beras yang Terkendali

Masyarakat di Kabupaten Alor mulai kewalahan menghadapi Kenaikan Harga Beras yang tak terkendali di daerah itu

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
POS-KUPANG.COM/Salah satu lapak beras di pasar Lipa Kalabahi harga beras di Kabupaten Alor saat ini berkisar Rp. 14.000 - Rp. 16.000 perkilo -Masyarakat Alor mulai Kewalahan Hadapi Kenaikan Harga Beras 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Harga beras di Kabupaten Alor mengalami kenaikan dari kisaran harga terendah Rp. 14.000 hingga Rp. 16.000 per kilo. 

Kepada POS-KUPANG.COM, Nita Asamai salah seorang pembeli mengatakan kenaikan harga beras dirasa sangat memberatkan.

“Kenaikan harga beras di Alor ini tentu sangat berpengaruh bagi petani seperti kami. Sebelumnya kami tidak perlu ke kota untuk beli beras, karena keluarga ada yang tanam padi jadi beli berasnya dari sana,” ujar Nita di Pasar Lipa Kalabahi, Minggu 11 Februari 2024.

Lebih lanjut Nita mengatakan curah hujan di Alor yang kurang menentu mengakibatkan banyak warga memilih tidak menanam padi.

“Kita pengalaman di awal tahun, hujan 1 atau 2 hari tiba-tiba panas terik. Banyak padi yang rusak dan hasil panennya tidak maksimal. Terpaksa saat ini petani di kampung beralih ke tanaman yang tidak membutuhkan terlalu banyak air,” ungkap Nita yang bermukim di Kecamatan Alor Timur Laut.

Baca juga: Bupati Manggarai Harap Media Berperan Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Menurut Nita saat ini di wilayahnya belum ada yang melakukan panen, sehingga dirinya harus ke Kalabahi untuk membeli beras.

“Mau tidak mau kami harus datang ke Kalabahi karena pasarnya setiap hari. Kami cuma bisa berharap dan banyak berdoa agar tanaman yang kami tanam saat ini bisa kami nikmati hasilnya,” ungkapnya.

Sementara itu Rizal salah seorang pemilik lapak beras membenarkan bahwa saat ini harga beras berkisar Rp. 14.000 ke atas.

“Sekarang memang harga berasa sedang naik, karena cuaca tidak bagus. Gelombang laut dan juga di tempat produsen beras belum ada panen lagi,” kata Rizal. (*)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved