Berita Lembata

BPBD Lembata Sebut Ada Ancaman Banjir di Enam Kecamatan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebut ada ancaman bencana banjir

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
BAHAS POTENSI BENCANA - Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Lembata sedang membahas potensi kebencanaan di Olympic Ballroom beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Andris Koban mengatakan, adanya ancaman banjir yang tinggi pada enam kecamatan di daerah itu.

"Dari pemetaan yang telah dilakukan, ancaman tinggi banjir terjadi di wilayah Kecamatan Nangawutung, sebagian Wulandoni, dan semua desa di Kecamatan Atadei, Lebatukan, Nubatukan, dan Omesuri," kata Andris, Minggu, 11 Februari 2024.

Dari enam kecamatan itu, kata Andris, wilayah paling berisiko ada di Kecamatan Omesuri yang mana memiliki desa dengan risiko banjir tinggi, seperti Desa Hingalamengi, Meluwiting, Balauring, dan Lebewala.

Sedangkan untuk wilayah dalam kota Lewoleba sendiri, BPBD mencatat ada 20 jalur banjir yang perlu diwaspadai.

Ia menjelaskan ancaman banjir di kabupaten itu berada di setiap alur sungai-sungai besar utama yang berhulu di wilayah perbukitan dengan radius buffer antara 100 sampai 300 meter dari tubuh sungai.

Ancaman banjir yang terjadi pada lintasan sungai utama di Kabupaten Lembata itu pun bersifat banjir bandang.

Karena itu, ancaman banjir yang ada dapat berdampak pada manusia, wilayah pemukiman, sawah dan perkebunan, bangunan, fasilitas umum, dan jalanan publik.

Baca juga: BPBD Lembata Ingatkan Masyarakat Waspada Bencana Saat Musim Hujan

Upaya mitigasi yang telah dilakukan BPBD Kabupaten Lembata, kata Andris, yakni melakukan kegiatan bersih jalur banjir dan penanaman pohon yang melibatkan segenap unsur organisasi perangkat daerah dan masyarakat.

Menurut dia pembersihan jalur banjir menjadi salah langkah antisipasi banjir karena Kabupaten Lembata kini sudah mulai memasuki musim hujan.

Jika jalur air sudah bersih, maka tidak akan penumpukan sampah yang dapat menghalangi air mengalir ketika terjadi hujan deras.

Sedangkan penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk upaya penghijauan kota dan mengurangi potensi bencana.

"Kami juga terus melakukan edukasi berupa imbauan kepada masyarakat," ucapnya. (*)

Berita Lembata Lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved