Prakiraan Cuaca

Kekeringan Akibat Kemarau Panjang Ancam Bali, NTB dan NTT, Begini Peringatan BMKG

Kekeringan akibat Kemarau Panjang mengancam Bali, NTB dan NTT, begini Peringatan BMKG untuk warga di tiga daerah tersebut

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
POS-KUPANG.COM/ Sawah di Lingko Molo, Gendang Cara, Kelurahan Wae Belang, Kecamatan Ruteng, Manggarai dilanda kekeringan - Bencana Kekeringan Akibat Kemarau Panjang Ancam Bali, NTT dan NTB, begini Peringatan BMKG 

POS-KUPANG.COM - Bencana Kekekeringan akibat Kewmarau Panjang mengancam Wilayah NTT, Bali dan NTB.

Menurut Prakiraan Cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG )

NTT, Bali dan NTB masuk dalam daftar daerah yang akan mengalami hujan tahunan di bawah normal.

Kondisi yang sama juga akan dialami sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur.

"Meskipun hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang mengalami hujan tahunan di bawah normal, namun tetap harus diwaspadai wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur," tulis BMKG dalam laporan  yang dikutip Jumat (9/2/2024).

Selain kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut, BMKG juga memperingatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama di Sumatra dan Kalimantan yang berpotensi lebih besar dibandingkan dengan periode 2020-2022 yang kemaraunya bersifat atas normal (lebih basah).

Baca juga: Waspada Cuaca NTT Hari ini 10 Februari 2024, BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Berpotensi di Sejumlah Daerah

BMKG  memprediksi beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan, dan sejumlah daerah lain mengalami hujan dengan intensitas rendah.

BMKG menyebutkan curah hujan tahunan 2024 diprediksi berkisar lebih dari 2.500 mm per tahun. Kondisi ini umumnya sama dengan normalnya. Hal itu terungkap dalam laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bertajuk Climate Outlook 2024.

Sementara itu, suhu permukaan pada tahun 2024 diprediksi lebih hangat dibanding normalnya, namun cukup kecil kemungkinan terjadi fenomena Gelombang Panas (heatwave) di wilayah Indonesia.

"Hal ini dikarenakan wilayah kita dikelilingi oleh lautan dan memiliki kelembapan udara tinggi sehingga sulit terjadi heatwave di wilayah kepulauan Indonesia," tulis BMKG.

Daerah RI Curah Hujan Rendah 2024

Meskipun total hujan tahunan untuk tahun 2024 diprediksikan mendekati kondisi normalnya, namun sebaran curah hujan bulanan diprediksikan tidak selalu bersifat normal.

Pada awal tahun hingga kuartal pertama, curah hujan pada musim hujan diprediksikan normal. kecuali Indonesia bagian selatan diprediksi bawah normal.

Baca juga: Dampak Kekeringan, 502 Petani di Manggarai Barat Gagal Tanam

Sedangkan pada kuartal kedua, curah hujan pada awal musim kemarau diprediksikan secara umum normal pada pertengahan tahun, lalu awal musim hujan pada kuartal ke tiga hingga akhir tahun diperkirakan berada pada kecenderungan lebih rendah dari normalnya.

BMKG juga membandingkan prediksi curah hujan 2024 dengan curah hujan normal (periode 1991-2020) dan 2023.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved