NTT Memilih
Jelang Hari Pencoblosan Pemilu 2024, Richard Riwoe Ajak Masyarakat NTT Cerdas Memilih
Jelang Hari Pencoblosan Pemilu 2024, Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan, Richard Riwoe Ajak Masyarakat NTT Cerdas Memilih
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Adiana Ahmad
Iya. Untuk caleg DPR RI dapil NTT 2. Nah dari partai Gerindra ada tiga jagoannya. Mereka ini gempur habis-habisan.
Dari Nasdem juga ada tiga jadi setiap partai besar yang saya lihat ada tiga-tiga. Jadi parameter yang dulu bisa turun.
Belum lagi ada PSI walaupun kalau dilihat dari fakta hampir pasti tidak akan lolos parlemen threshold.
Demikian juga Perindo. Perindo juga ada tiga caleg yang memang kencang berlari.
Ada Partai Demokrat yang memang kencang bermain, Partai Nasdem, Partai PKB juga ada kurang lebih tiga caleg yang memang mereka fight. Saya tidak perlu sebutkan namanya.
Terus Partai Golkar, Partai Gerindra, PSI ada, yang lain kurang begitu terlihat, Perindo ada. Jadi dengan kekuatan financial mereka bermain bahkan kemarin beberapa waktu lalu salah satu partai yang balihonya paling banyak itu ketangkap di Penfui beras plus satu juta rupiah mereka beli paket suara Kota Kupang, Caleg Provinsi dan DPR RI.
Transaksi, sudah ditangkap tapi hanya ditegur dan disanksi dari Bawaslu.
Terus kedua, salah satu anak, dulu orang tuanya caleg sekarang tidak maju, itu di Soe.
Dapat juga, masih teguran. Saya berpikir, kalau dia membeli suara satu juta untuk caleg DPR RI aman lolos, orang itu setidaknya dapat 60.000 suara untuk dia sehingga kalau akumulasi dari caleg plus yang coblos partai, hampir pasti dia dapat duluan karena dia dapat lebih banyak kurang lebih segitu, itu dia aman untuk duduk.
Nah kalau kita patokan dia beli suara satu juta rupiah, kali 60.000 suara kan sudah 60 miliar.
Anggota DPR RI itu kan gajinya 334 juta kurang lebih per bulan. Kalau lima tahun kali dua belas bulan itu ketemunya sekitar 20-an M. Menjadi tidak rasionalnya besar pasak daripada tiang kan?
Orang kenapa pingin jadi DPR RI, mengeluarkan uang tiga kali lipat padahal gajinya 20-an M itu tidak termasuk yang dipotong partai, tidak termasuk makan minum selama lima tahun. Itu saja sudah tidak mencukupi biaya kampanye 60 miliar.
Jadi masyarakat ini seharusnya juga mulai memilih cerdas, yang pertama, ini dia balihonya banyak.
Mulai dari kecil-kecil sampai ke pelosok-pelosok lalu dia bagi uang karena setelah saya terlusuri sampai ke pelosok-pelosok itu ada balihonya.
Di Kota Kupang ini besar-besar tapi kalau di kampung itu kecil-kecil ukuran 1x2, 1x1, itu sampai ke pelosok yang tidak ada baliho caleg lain, ada dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.