Berita Kabupaten Kupang
Petani Muda Amarasi Sulap Lahan Sawah Menjadi Objek Wisata Alam yang Menakjubkan
Kolam pemancingan itu kini menjadi objek wisata yang berada di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI- Program Revolusi 5P yakni Pariwisata, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan yang digagas Bupati Kupang Korinus Masneno dan Wakil Bupati, Jerry Manafe mampu diejahwantahkan secara baik oleh petani di Kabupaten Kupang.
Ini dibuktikan dengan kreatifitas salah satu petani muda di Amarasi, Rendi Baok yang sukses menyulap lahan yang dulunya cuma kolam pancing ikan biasa, kini ditata secara apik dan indah sebagai objek wisata Kolam Pancing Ikan Nunneo yang menakjubkan.
Kolam pemancingan itu kini menjadi objek wisata yang berada di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang.
Kolam pancing itu dibangun sejak tahun 2019 lalu. Ibarat kurang terawat, mendorong Rendi Baok bersama anggota Kelompok Tani Sinar Baru Buraen menata tempat itu menjadi sebuah lokasi terintegrasi dalam mengaplikasikan program Revolusi 5P Pemkab Kupang.
Untuk sampai ke lokasi ini bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dengan Akses jalan menuju lokasi yang cukup baik, tentunya memudahkan para pengunjung untuk sampai di wisata kolam pancing nunneo.
Saat bincang-bincang bersama Rendi Baok, Kamis 8 Februari 2024 dia mengaku dalam rencana setelah melakukan survei lokasi berusaha untuk menata area tersebut menjadi daerah tujuan wisata.
Langkah awal pun dilakukan dengan melobi bantuan baik dari dana aspirasi DPRD maupun dari dana bantuan pemerintah.
Baca juga: Pos Kupang Award: Revolusi 5P Pemkab Kupang Sejahterakan Masyarakat
Akhirnya jadilah kolam ikan untuk pemancingan juga pembesaran benih dengan empat lopo yang menambah indah wisata kolam pancing Nunneo.
Sejak dibuka pada tahun 2019, objek wisata ini memiliki pesona alam yang menarik dengan nuansa alam yang indah.
Mengitari kawasan ini tumbuh subur ratusan pohon pinang yang tinggi menjulang menambah pesona yang memikat selera untuk berlama-lama menikmati keindahannya.
Bagi wisatawan yang ingin berwisata memancing di obyek wisata ini sudah tersedia 15 kolam pancing dengan ukuran kolam yang berbeda-beda dan di dalam kolam terdapat jenis ikan nila dan ikan lele.
Fasilitas untuk memancing sudah tersedia dan juga disediakan beserta umpan pancingnya, adapun biaya per kilogram ikan yang berhasil dikail sebesar Rp. 75.000.
Di objek wisata ini juga terdapat kolam ikan hias berwarna-warni diantaranya ikan mas, ikan koki dan ikan nila merah.
Aktifitas selain mamancing wisatawan juga dapat berswafoto dengan latar belakang alam yang indah.
Dan objek wisata ini sudah dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti lopo-lopo dan toilet.
Baca juga: Bupati Kupang Bersyukur Revolusi 5P Diterima Banyak Orang
Objek wisata ini dibuka setiap hari dari Pukul 08.00 sampai dengan Pukul 18.00 Wita.
"Kami pernah mengalami musibah dimana baru dua tahun merintis usaha datanglah badai seroja. Badai memporak porandakan kolam yang membuat kami merugi jutaan rupiah. Kolam ikan juga jebol mengakibatkan belasan ribu ikan hilang karena jebolnya tanggul kolam," kata Rendi mengenang.
Dari musibah itu dirinya bersama anggota kelompok kemudian berbenah dan kembali menjajaki kerjasama baik dengan Undana, Pemkab Kupang, para Anggota DPRD dan DPR RI juga Kementrian Pertanian RI.
Dari situlah mereka mecoba memadukan pariwisata dan perikanan yang sudah dimukai sejak awal dengan pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Seperti dipantau Pos Kupang sat diajak keliling oleh Rendi Baok, terlihat kolam ikan yang pernah rusak sudah mulai direnovasi kembali dengan membuat tanggul penahan kolam menggunakan semen.
Ada belasan kolam yang disebar berbagai jenis ikan mulai dari nila, lele, ikan mas, ikan patin, bawal. Kini dia mengaku lebih untung menjual benih ikan.
Lalu juga ada rumah pembuatan pakan baik pakan tenak juga pakan ikan dengan 5 mesin yang ada di dalamnya, mulai dari mesin pencacah hingga mesin pakan apung yang menghasilkan pakan jadi.
Lahan kolam Nuneno awalnya merupakan bekas sawah dan sejak tahun lalu sisa lahan yang belum diolah dia pakai untuk menanam labu.
Baca juga: Wujudkan Revolusi 5P Bupati Korinus Masneno Minta Dukungan DPRD Kabupaten Kupang
Labu tersebut tidak dia jual namun dipakai sebagai bahan pakan ternak babi yang masih satu lokasi paling bawah.
"Disini progran 5P itu lengkap, ada pariwisata dengan perikanan, juga ada pertanian ada tanaman hortikultura, lalu perkebunan saya banyak tanam pohon pinang bonak keliling lokasi, juga ada peternakan babi yang paling bawah itu. Semua terintegrasi disini," ujarnya sumrigah.
Kedepan dirinya sedang mengupayakan mendapatkan persetujuan membuka pusat pelatihan pertanian swadaya masyarakat (P3SM) disana dan dirinya akan mengikuti pelatihan selama dua minggu di Jawa terlebih dahulu.
Dirinya berharap apa yang dia lakukan ini dapat mengispirasi anak-anak muda di Amarasi juga di Kabupaten Kupang dan NTT untuk tidak malu bertani.
"Jadi petani itu tidak susah yang penting tekun dan ulet juga sabar, sebab tidak semua berjalan sesuai rencana dan pasti ada tantangan," tutupnya.(ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.