Breaking News

Berita Kabupaten Kupang

ASF Mulai Melanda, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang Keluarkan Imbauan Bagi Masyarakat Agar Waspada

Saat ini virus ASF mulai melanda ternak babi, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang keluarkan imbauan bagi masyarakat agar waspada

Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
TERNAK BABI - Ternak babi di Kabupaten Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Saat ini virus ASF yang menyerang ternak babi di Kabupaten Kupang mulai mewabah di tiga kecamatan dengan adanya laporan yang diterima oleh petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Kupang.

Tiga kecamatan yang sudah teridentifikasi dengan adanya virus ASF yakni Kecamatan Kupang Timur, Kecamatan Kupang Tengah, dan Kecamatan Amabi Oefeto.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kupang mengeluarkan imbauan bagi masyarakat agar mewaspadai penyebaran virus ASF di Kabupaten Kupang yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya.

Surat imbauan yang dikeluarkan oleh Pemkab Kupang yang ditandatangani oleh Plt Sekda Kabupaten Kupang Mesak Soleman Oelfeto tersebut diteruskan oleh Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Peternakan Kabupaten Kupang drh. Yosep A. Paulus kepada Pos Kupang, Kamis 8 Februari 2024.

Dalam isi imbauan tersebut terkait dengan adanya peningkatan kejadian wabah penyakit pada ternak babi yang menyebabkan kematian mendadak, maka Pemkab Kupang mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan biosecurity dalam upaya mencegah penyakit tersebut.

Pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan dengab beberapa  cara-cara berikut yakni pertama masyarakat tidak membeli ternak babi, daging babi, dan produk olahannya, dari wilayah yang belum diketahui status kesehatan ternak beserta produk olahannya.

Baca juga: Bahaya Virus ASF, Ternak Babi Luar Daerah Dilarang Masuk Flores Timur

Lalu jika ada tenak babi yang mati jangan dibuang ke kali atau laut atau tempat terbuka lainnya malainkan dikubur untuk memutuskan penularan penyakit.

Masyarakat juga diminta melaporkan kejadian ternak sakit dan atau ternak yang mati kepada petugas Puskeswan di wilayah mereka.

Kemudian tindakan lain yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang dengan menggunakan desinfektan misalnya bayclin dengan takaran 1:1.

Bila babi masih dalam kondisi sehat maka pemkab Kupang menghimbau agar terus memberikan pakan bernutrisi dan vitamin secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak babi.

Serta membatasi akses keluar masuk orang kedalam kandang babi dan dihimbau untuk melakukan desinfeksi kepada orang yang keluar masuk kandang.

Pemerintah Kecamatan Amabi Oefeto melalui Camat Yesua To juga melanjutkan himbauan tersebut kepada masyarakatnya dan meminta mereka menjaga kesehatan ternak babi dengan biosecurity kandag.

Terpisah Kepala Desa Oesao Kecamatan Kupang Timur, Adri Polin mengungkapkan warganya juga sudah melaporkan adanya kematian ternak babi mereka.

"Pokoknya mereka punya babi sebelum mati itu ada demam lalu tidak mau makan, kalau yang babinya warna putih pasti kelihatan kulitnya merah-merah," ujarnya.

Baca juga: Bupati Yohanis Tinjau Pusat Pengembangan Ternak Babi di Tanah Righu Sumba Barat

Kata dia ada beberapa masyarakat yang kemudian usai babinya mati dipotong dan dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat.

Untuk itu dia meminta agar hal tersebut jangan dilakukan karena bisa saja memperparah penyebaran virus tersebut ke ternak lain di wilayah sekitar. (ary)

Berita Kabupaten Kupang Lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved