Berita Malaka
Seger Agro Nusantara dan Kementerian Desa PDTT Dukung Pengembangan Jagung di Malaka
Kita harus wajib kerja untuk bisa sukses, apapun profesi seseorang kalau tidak rajin dan disiplin kerja maka hasilnya tidak memuaskan
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - PT. Seger Agro Nusantara dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia mendukung pengembangan budidaya jagung di wilayah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini terlihat saat kunjungan langsung dari Head of Corporate Affairs Department, PT Seger Agro Nusantara, Aditia Rusmawan bersama Dirjen PPDT, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Drs. Nugroho Setijo Nagoro, M.Si bersama timnya di Desa Fafoe, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 3 Februari 2024.
Pada kesempatan itu, Aditia Rusmawan, sebagai perwakilan dari Seger Agro Nusantara (SAN) menjelaskan bahwa SAN adalah perusahaan off-taker jagung yang berada di beberapa daerah di Indonesia. Dalam perannya sebagai off-taker jagung, SAN juga mempunyai program kemitraan untuk petani yang menjadi suppliernya.
Seger Agro Nusantara memiliki aktivitas-aktivitasnya yakni :
Baca juga: Ketua Bawaslu Malaka Lolos Seleksi KPU NTT
Pertama menyusun buku 'Panduan Praktis Budidaya Jagung Hibrida' yang dalam hal ini bekerjasama dengan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan-Kementerian Pertanian (Puslitbangtan - Kementan), dimana di dalam buku tersebut, Puslitbangtan menyusun langkah-langkah praktis yang mudah dimengerti dan diikuti oleh para petani jagung.
Kedua, memberikan pendampingan oleh staf lapangan SEGER yang terlatih (Sahabat Tani) mengenai Good Agriculture Practice (GAP) kepada Petani bersama dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) agar produksi jagung petani meningkat.
Ketiga, membuat beberapa demplot atai percontohan tanaman jagung yang dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi, sehingga dapat dijadikan sarana edukasi bagi petani.
Keempat, memberikan penjelasan dan pemahaman kepada petani terkait standar dan kualitas jagung.
Kelima, membantu petani untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Petani akan melakukan budidaya pada komoditas yang menguntungkan dan saat ini komoditas jagung menjadi favorit karena dapat memberikan keuntungan untuk petani. Petani jagung sudah dapat menikmati hasil panennya dalam waktu 4 bulan. Sehingga kesejahteraan petani dapat ditingkatkan dalam waktu yang relatif singkat melalui budidaya jagung yang baik dan benar," jelas Aditia.
Dalam acara kunjungan tersebut, Aditia Rusmawan juga menjelaskan lebih lanjut terkait sistem pembelian dan pembayaran SAN dan juga standar jagung yang dibeli serta Alat yang digunakan (Tester) sudah di dikalibrasi secara berkala.
Selain itu, Aditia juga menyampaikan teknis budidaya Jagung secara GAP (Good Agriculture Practice) untuk meningkatkan produktivitas Jagung.
Selanjutnya, Aditia berharap agar acara kunjungan ini dapat menciptakan sebuah program kemitraan yang terintegrasi atau Inclusive Closed Loop System, dimana Program ini diharapkan dapat membangun ekosistem kemitraan yang terbuka, adil, dan berkelanjutan, dengan berkolaborasi dan bekerja sama antar multi-stakeholder, seperti petani, pemerintah, sektor swasta, perusahaan input (Benih, pupuk, pestisida) ataupun stakeholder lainnya.
Baca juga: Pemkab Malaka Kirim Formasi 1.850 Orang Ke Kemenpan-RB untuk CPNS - PPPK 2024
Sementara, Dirjen PPDT, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Drs. Nugroho Setijo Nagoro, M.Si mengatakan, setelah peninjauan ini pihaknya akan membantu pupuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.