Berita Rote Ndao
Sosialisasi KIE Penanganan Stunting Wilkus, Jonas Selly: Bangsa Maju Bisa Lahirkan Anak Cerdas
Menurutnya, ibu yang sehat menjadi penentu kesehatan dari status bayi tersebut. Ujuk tombaknya adalah keluarga, ususnya adalah para ibu-ibu.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Membuka kegiatan sosialisasi Promosi dan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Kabupaten Rote Ndao, Sekretaris Daerah Rote Ndao, Jonas Selly mengatakan bangsa yang maju bisa melahirkan anak yang cerdas dan sehat.
"Bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa melahirkan anak yang sehat dan cerdas," ucap Jonas dalam sambutannya di Kapela Stasi Busalangga, Kecamatan Rote Barat Laut, Kamis, 1 Februari 2024.
Selain itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, dia juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada DPR RI Melki Laka Lena, Kepala BKKBN Provinsi NTT bersama mitra kerja di Kabupaten Rote Ndao yang telah mendukung kegiatan sosialisasi tersebut.
"Kepada para peserta yang telah hadir, terima kasih telah menunjukkan komitmen dan partisipasi yang tinggi untuk meningkatkan program keberhasilan pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dan penanganan stunting di Rote Ndao," tandas Jonas.
Disebutkan Jonas, prinsipnya, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menyambut dengan baik terlaksananya kegiatan sosialiasi itu, sebagai upaya memberikan pengetahuan teknis dalam melakukan komunikasi, informasi dan edukasi guna mendukung percepatan penurunan angka stunting di Rote Ndao.
Baca juga: KPU Rote Ndao Tegaskan Tidak Perubahan Lokasi TPS di Desa Daleholu
Jonas berharap, melalui kegiatan promosi KIE bagi kader KB, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat yang merupakan ujung tombak bersama penyuluh KB untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Rote Ndao.
"Mari kita sama-sama peduli akan nasib bangsa kita ke depan, nasib daerah kita ke depan. Mari kita peduli dengan bangsa kita. Kepedulian itu diwujudkan dengan perbaikan gizi," tutur Jonas.
"Saya mau sampaikan, bapak dan mama, misalnya punya anak saat ini 2 tahun, nanti di tahun 2045 umurnya 27 tahun harus tercatat sebagai generasi emas. Maka itu, perhatikan baik-baik tumbuh kembang anak agar tidak terkategori stunting," pesannya.
Sementara itu, secara virtual via zoom meeting, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah bahkan DPRD untuk bisa terlibat menangani stunting di Rote bersama dengan seluruh jajaran terkait sampai pemerintah desa, sehingga menjadi modal yang baik untuk dilakukan.
"Tapi yang lebih utama, penanganan stunting itu sebenarnya berawal dari peran keluarga. Mulai dari pola asuh anak, pola makan, pembersihan, semuanya itu memberi ruang yang paling besar bagi keluarga," jelas Melki.
Sebab itu, dia menganjurkan, keluarga perlu mempersiapkan anak-anak perempuan sebelum menikah dan setelah menikah dengan baik, sehingga kelak saat dia hamil, gizi ibu dan bayi terpenuhi yakni seimbang dan memadai.
Baca juga: Ini Target PPM Akseptor Pelayanan KB Baru PUS Tahun 2024 dari Dinas P3AP2KB Rote Ndao
Menurutnya, ibu yang sehat menjadi penentu kesehatan dari status bayi tersebut. Ujuk tombaknya adalah keluarga, ususnya adalah para ibu-ibu.
"Kita mengupayakan program percepatan penurunan stunting ini benar-benar tepat sasaran dan maksimal," cetus Melki.
Politisi Partai Golkar ini juga berharap, bantuan-bantuan yang sudah diberikan baik itu dapur sehat, ibu-ibu posyandu juga bekerja keras, ditambah PMT bisa menekan angka stunting di NTT, khususnya di Rote Ndao.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.