Renungan Kristen

Renungan Pdt. Mesakh Dethan: Orang Kristen Modern Salah Kaprah tentang Dasatitah

Orang Kristen modern salah kaprah tentang Dasatitah karena tak memahami teologinya

Editor: Ryan Nong
Dok. Pdt Mesakh Dethan
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA foto bersama dengan Pdt. Yahanis Ratu, S.Th, Pdt. Petrus Bani, S.Th dan Pdt. Tyas Mesakh, S.Th dan para presbiter Jemaat Pniel Oebobo yang baru ditahbiskan seusai kebaktian, Minggu, 21 Januari 2024. 

Selanjutnya dalam ayat 7 kita diminta untuk memuliakan Nama Tuhan. Tuhan Allah menekankan pentingnya menghormati dan memuliakan nama-Nya. 7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Kita diajar untuk tidak hanya berbicara dengan hormat terhadap Tuhan tetapi juga menyatakan kemuliaan-Nya melalui tindakan dan perkataan kita. Dan hal kita biasakan dalam doa dan ibadah dengan mengingat dan menguduskan hari Sabat (ayat 8-11).

Tuhan Allah menetapkan hari Sabat sebagai hari khusus untuk istirahat dan penyembahan. Kita diajak untuk merenungkan arti istirahat yang sejati dalam hidup kita dan memberikan waktu khusus bagi persekutuan dengan Tuhan.

Penekanan penting dalam Dasa Titah ini adalah Hormat Terhadap Orang Tuhan (ayat 12):

Perintah untuk menghormati orang tua mengajarkan kita nilai hormat dan ketaatan. 12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

Banyak orang muda modern yang lebih hormat Media Sosial dari pada orang tuanya. Nasehat orang tua dikatakan kuno dan ketinggalan zaman.

Hormati Orang Tua: Hormati dan taatlah kepada orang tua harus juga mendapatkan tempat di hati dan pikiran kita dan berwujud dalam Tindakan-tindakan nyata kita. Pernah ada kasus di Kupang, Dimana ada satu Nenek yang Bernama Bendelina Mone, 62 tahun yang meninggal sudah dua bulan baru ketahuan (lihat Timexkupang.fajar.co.id, Geger!! Lansia ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Tempat tidur, 22 Juli 2023. Lihat juga Kematian Nenek Sebatang Kara di Kupang, Sudah Rusak dan mengering di Kolong Tempat Tidur, Kompas.com, 23 Juli 2023. Lihat Juga Pos-Kupang.com, Viral Mayat di Kolong Tempat Tidur, Polsek Kelapa Lima Pasang Police Line di TKP Oesapa, 3 Agustus 2023.).

Bagian terakhir dari Dasa Titah adalah Larangan Terhadap Pembunuhan, Perzinahan, Pencurian, Pencemaran Nama Baik, dan jangan iri dengan harta orang lain (ayat 13-17):

Allah menetapkan norma moral yang tegas dalam hubungan manusia dengan sesama.

Kita diajak untuk hidup dalam integritas, menghormati hak-hak orang lain, dan mengejar kebenaran.

Kalau kita perhatikan pada bagian terkahir dari Dasa Titah ini penuh dengan perintah kata Jangan. Orang memang butuh kebebasan, tetapi juga perlu batas untuk diikuti. Orang Tua harus berani bilang jangan pada anak-anaknya, dan jangan hanya Cuma bilang silahkan! Apa beda Tuhan dan Setan dalam kisah Adam dan Hawa di Taman Eden (Kej 3:1-24). Tuhan bilang “Jangan”, tetapi Iblis Bilang silahkan.  Jadi kalau ada orang tua yang hanya bilang silahkan pada anak-anaknya, maka orang tua sudah mulai jadi Iblis.

Kalau ada suami (apalagi penatua) yang bilang: sayang beta boleh pi nonton bioskop dengan janda muda disebelah rumah ko? kasihan dia sebatang kara seorang diri. Maka istri jangan bilang silahkan sayang, jangan lupa berdoa ee. Wkwkwk. Itu Namanya turut dorong suami masuk dalam pencobaan, walaupun pergi bioskop dia ada bawa alkitab dua buah (dia punya dan dia pung maitua punya).

Mari kita merenungkan kata mutiara dari Albert Einstein, "Hukum Tuhan lebih hebat daripada hukum manusia".

Marilah kita hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Sepuluh Hukum, menjadikannya sebagai panduan hidup kita agar kita dapat hidup berkenan di hadapan Tuhan dan sesama. Perjuangan ketaatan harus berawal dari menata hidup, menyeleksi dan menyaring keinginan kita apakah cocok dengan kehendak Tuhan atau tidak. Di tengah kesadaran akan kelemahan dan kekurangan kita, kita dapat bersandar pada kasih karunia Tuhan yang tak terhingga. Dengan bimbingan Roh Kudus, marilah kita hidup sebagai umat yang taat dan setia, menjadi terang dan garam di dunia ini. Amin. (*)

 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved