Berita NTT

550 Ekor Sapi NTT Dikirim ke Kalsel Gunakan Tol Laut

sembilan kandang dengan daya tampung 1000 ekor sapi. Tujuannya untuk mengisolasi ternak sapi selama 14 hari. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Kapal tol laut Camara Nusantara 4 saat berada di Pelabuhan Tenau Kupang. Kapal itu akan membawa 550 ekor sapi dari NTT ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - 550 ekor sapi dari Provinsi NTT dikirim ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggunakan kapal tol laut. 

Perwakilan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Wisnu Handoko melepas ratusan ekor sapi yang diangkut dengan kapal Camara Nusantara 4 dari Pelabuhan Tenau, Kota Kupang, Rabu 31 Januari 2024). 

"Pelepasan ini untuk menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui angkutan laut dengan jadwal tetap dan teratur. Sehingga hari ini NTT  kirim 550 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan daging di Kalimantan Selatan," ujar Wisnu Handoko. 

Dia menyebut kapal tol laut yang tengah beroperasi, itu jumlahnya enam kapal dengan rute perjalanan dua kali dalam setiap bulan. Sehingga dalam setahun untuk setiap kapal bisa mengangkut 12.000 ekor sapi dari NTT.

Baca juga: Lipsus - Pantau Pengungsi Lewotobi NTT, Kepala BNPB Bagi Sembako dan Uang Tunai

"Ini yang kami tekankan kepada Dinas Peternakan NTT maupun Karantina agar penetapan kuota bongkar muat ternak sapi bisa dimaksimalkan lagi. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang dalan pengangkutan sapi dari  NTT," kata dia.

Untuk periode pengiriman kali ini, diperkirakan mencukupi kebutuhan daging secara nasional sebesar 5-10 persen. Karena sapi dari NTT kualitas dagingnya cukup berpengaruh di Indonesia

"Kalau di DKI dan Jawa Barat, permintaan daging sapi setiap tahun, itu ratusan ribu. Tetapi untuk kesinambungan dan ketersediaan dagingnya, sudah bisa mencukupi kebutuhan di sana," jelasnya. 

Dia mengatakan dalam perjalanannya, kapal tersebut sudah dilengkapi dengan tempat khusus untuk memisahkan air minum, ternak dan pakannya. Sehingga dapat memenuhi standar kesejahteraan hewan. Selain itu, dokter hewan juga diikutkan dalam pelayaran tersebut. 

"Masih sangat layak, beda dengan kapal-kapal kayu yang biasanya mengangkut secara konvensional. Itu biasanya berdampak pada turunnya berat badan ternak sapi sebesar 10-15 kilogram," kata dia. 

Kepala KSOP Kelas III Kupang, Simon Baon meminta Dirjen Lalulintas dan Angkatan Laut agar membantu NTT melalui sejumlah pelabuhan singgah yang berpotensi dalam menyumbang swasembada daging ke Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

"Sehingga kami optimis dalam tahun ini, untuk bersinergi dengan sejumlah stakeholder untuk bisa mencapai target pengiriman ternak sapi sesuai kebutuhan yang ada," katanya. 

Baca juga: NTT Dapat 80 Kuota Program Afirmasi Pendidikan Menengah Kemendikbud RI

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan NTT Ida Bagus Putu Raka Ariana menambahkan ratusan sapi yang dikirim, itu dipastikan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD). Sebab, hingga saat ini, NTT masih zona hijau penyakit menular itu.

"Yang jelas, pengangkutan itu sudah sesuai prinsip-prinsip kesejahteraan hewan. Kalau dari segi kesehatannya, sapi dari NTT jadi rebutan di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi karena ketersediaannya cukup banyak dan masih bebas dari penyakit PMK dan LSD," katanya.

Ariana menjelaskan Bala Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan mengambil langkah-langkah dengan menyiapkan sembilan kandang dengan daya tampung 1000 ekor sapi. Tujuannya untuk mengisolasi ternak sapi selama 14 hari. 

"Jadi selama masa isolasi itu kami lakukan pemeriksaan kesehatan secara detail seperti serum darah, feses dan sejumlah sampel lainnya untuk diperiksa secara detail. Kalau hasilnya negatif maka kami langsung tahan," kata dia. (fan)

Ikuti Berita POS KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved