Liputan Khusus

Lipsus - Pantau Pengungsi Lewotobi NTT, Kepala BNPB Bagi Sembako dan Uang Tunai

Bantuan yang dibawa berupa satu unit dapur umum lapangan untuk pemenuhan kebutuhan makanan bagi warga di pengungsian.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, memantau pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Provinsi NTT, Selasa (30/1). POS KUPANG/ARNOLD WELIANTO 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, memantau pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur NTT, Selasa (30/1).

Disana, Suharyanto yang memberikan sembako dan uang tunai Rp 250 juta itu didampingi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi.

Suharyanto tiba di Desa Konga Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur pada Selasa sekitar pukul 10:49 Wita. Suharyanto berbincang-bincang dengan para pengungsi dan memberikan bantuan kemudian memantau dapur lapangan milik Korem 161/ Wirasakti Kupang.

Baca juga: Lipsus - Dampak Eruspi Lewotobi, Siswa Masih Belajar di Tenda Darurat

Menurut Suharyanto, kehadiran di Flotim ingin memastikan kondisi para pengungsi dan ketersediaan kebutuhan dasar untuk pengungsi terutama balita, Anak-anak dan lansia. Meski di lokasi pengungsian penuh keterbatasan namun secara fisik rata-rata masyarakat masih semangat.

"Tadi sempat dialog dengan para pengungsi mereka masih semangat," ujarnya

Bantuan yang dibawa berupa satu unit dapur umum lapangan untuk pemenuhan kebutuhan makanan bagi warga di pengungsian.

"Tentunya pemerintah pusat, Provinsi dan kabupaten akan terus berupaya agar masyarakat yang terdampak bencana betul-betul bisa ditangani dengan baik. Kehadiran saya disini sesuai dengan perintah Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan, memprioritaskan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama," katanya.

Lebih lanjut Suharyanto mengatakan, pemerintah juga kuatir mendapatkan informasi dari media bahwa sudah 4 pengungsi erupsi yang meninggal terkait kondisi kesehatan.

"Yang membuat kami langsung kesini karena kami khawatir karena pemberitaan media di jakarta kami khawatir empat pengungsi meninggal dunia, apakah karena gara-gara bencana atau karena di pengungsian tapi setelah kami konfirmasi dengan pemerintah daerah ternyata korban meninggal dunia karena lansia dan sakit-sakit lain," katanya, Selasa (30/1).

Kematian empat warga pengungsi itu akan menjadi catatan BNPB. "Ini juga menjadi catatan bagi kami jangan sampai karena mengungsi, gara-gara pelayanan yang tidak baik dan kesehatan yang tidak baik ada korban,makanya kita datang pastikan keselamatan masyarakat yang menjadi faktor utama," katanya.

Suharyanto juga memberikan informasi bahwa status Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah turun status dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga). Warga tampak sumringah mendengar kabar delegasi Presiden Joko Widodo tersebut.

"Sekarang sudah turun satu tingkat ke Siaga. Sementara nikmati dulu, kami bawa bantuan untuk bapa ibu sekalian," katanya.

Usai memantau kondisi pengungsi di Desa Konga Kecamatan Titehena dan Desa Boru Kecamatan Wulanggitang, Kepala BNPB dijadwalkan akan menggelar rapat koordinasi penanganan bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang bertempat di Hotel Asa Kota Larantuka.

Suharyanto juga menuju ke lokasi pengungsian di SMP Negeri 1 Wulanggitang di Desa Boru Kecamatan Wulanggitang Flotim. Selanjutnya Suharyanto bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi.

Saat itu Kepala BNPB beserta rombongan mendapat penjelasan dari kepala pos pengamatan gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yoseph, bahwa pengembangan teknologi, hasil pemantauan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dan bagaimana kemudian informasi sistem peringatan dini (Early Warning System) diteruskan kepada pihak terkait dan diterima masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved