Berita Lembata

Desa Tapobali dan Hoelea II di Lembata Layak Jadi Kampung Iklim Kementerian Lingkungan Hidup

Untuk kepentingan keberlanjutan proklim maka Yaspensel menggelar diskusi strategi Integrasi Konsep Pangan Baik ke dalam Program Kampung Iklim

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Yaspensel menggelar Diskusi Strategi Integrasi Konsep Pangan Baik ke dalam Program Kampung Proklim di Kabupaten Lembata pada Jumat, 26 Januari 2024 di Kantor Yaspensel di Aula Dekenat Lembata. 

“Ada juga beberapa gerakan yang kita buat yaitu pengomposan dari sampah dedaunan yang ada di rumah dan kotoran ternak,” jelas Andika. 

Local Champion dari Desa Hoelea II, Yohanes Pulang pun menjelaskan aktivitas proklim yang dilakukan di desa Hoelea. 

Yohanes bersama pemuda di desa Hoelea II aktif mengkampanyekan leye (jali-jali) baik di event tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi. 

Yohanes bersama pemuda juga mengkampanyekan leye agar masyarakat kembali menanam dan mengkonsumsi leye. 

"Karena ada nilai budaya untuk masyarakat adat dan juga cukup adaptif dengan situasi iklim hari ini. Ketika jagung itu gagal ada leye ini,” ungkap Yohanes. 

Kepala Dinas lingkungan Hidup Christian Rimbaraya menerangkan program kampung iklim yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup ini bisa diterapkan di tingkat RW dan paling tinggi di Tingkat desa atau kelurahan.

“Proklim dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat untuk melakukan peningkatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca serta memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilaksanakan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi setempat,” pungkas Christian. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved