Breaking News

Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Rektor UT: Universitas Terbuka Akan Tambah 8 Program Studi di Tahun 2024

UT pun mulai bermitra dengan pemerintah daerah dari beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan angka partisipasi mahasiswa.

|
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Rektor UT, Prof. Ojat Darojat bersama host jurnalis Pos Kupang, Ani Toda dalam Podcast Pos Kupang, Senin, 22/01/2024. 


Animo masyarakat seperti apa ketika dibuka dua program studi baru di UT? 


Baru dibuka seminggu yang lalu tapi ada sekitar 400 mahasiswa yang mengikuti program studi PAI. Ini cepat sekali kan baru dibuka seminggu dan saya yakin ini angkanya pasti sudah bertambah, nanti akan dilihat di student record system UT berapa jumlahnya, jumlah yang sangat besar artinya hari ini sangat dibutuhkan masyarakat. 


Kenapa untuk meningkatkan angka partisipasi di perguruan tinggi harus menyasar ke Pemda-Pemda khususnya kabupaten? 


UT itu memang didesain secara berbeda untuk melayani bangsa, pemerataan akses pendidikan tinggi yang berkualitas tanpa batas. Nah untuk merealisasikan janji atau mandat itu kita perlu dukungan dari berbagai pihak dalam hal ini ketika kita ada di daerah, di provinsi tentu kita membutuhkan dukungan dari Gubernur beserta perangkat jajaran di bawahnya, juga kita perlu mendapatkan dukungan dari Bupati, Walikota beserta jajaran pejabat yang penting di lingkungannya karena kalau tidak ada hubungan dengan mereka, sangat mustahil untuk bisa dilaksanakan.

Jadi UT bisa melayani bangsa, bisa melayani penduduk Indonesia dimanapun mereka berada tentu kita berkolaborasi, bekerjasama, membangun network dengan pemerintah daerah, dengan perguruan tinggi lokal, dengan para pejabat di lingkungan masing-masing. Dukungan mereka dibutuhkan oleh kita karena UT dalam pelaksanaannya, misalnya begini, ketika kita ingin melaksanakan kegiatan tutorial tatap muka karena misalnya di sini tidak ada akses internet maka kita pasti butuh dukungan dari mereka. Kita tidak mungkin mendirikan gedung sendiri untuk tatap muka jadi harus menggunakan resources yang ada di daerah, apakah gedung SLTA atau yang lainnya kita bisa membantu dari sisi biaya perkuliahan dan lain sebagainya, terus juga butuh dukungan dari universitas dan institusi lokal untuk penyediaan tenaga tutornya. Jadi UT itu dibesarkan dengan konsep dan filosofi networking. (uzu)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved