Liputan Khusus

Kabupaten Sumba Tengah Termiskin di NTT

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake menyampaikan itu dalam jumpa pers dan media gathering bersama media massa di Aula Diskominfo NTT.

|
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Ryan Nong
Pos Kupang/Petrus Piter
Festival Kuda di Waibakul Sumba Tengah. Pj Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake menyebut bahwa Kabupaten Sumba Tengah menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan paling tinggi di NTT. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kabupaten Sumba Tengah menjadi kabupaten dengan presentase kemiskinan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) per Maret 2023.

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake menyampaikan itu dalam jumpa pers dan media gathering bersama media massa di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) NTT, Senin (22/1).

Kegiatan yang mengusung tema Penanganan Stunting, Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem, Inflasi serta Pemilu 2024 di NTT dihadiri Sekda NTT, Kosmas D Lana, Forkopimda dan undangan lainnya.

Baca juga: Sumba Tengah Kabupaten dengan Angka Miskin Tertinggi di NTT Per Maret 2023

Baca juga: Gereja untuk Kaum Miskin

Ayodhia menyebutkan, persentase penduduk miskin di Provinsi NTT Tahun 2023 (hingga Maret, Red) sebesar 19,96 persen atau turun 0,27 persen terhadap kondisi September 2022 dan turun 0,09 persen terhadap Maret 2022.

"Kalau kita lihat data, kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi yakni Sumba Tengah dengan presentase 31,78 persen," kata Ayodhia.

Selain Sumba Tengah, kata Ayodhia, beberapa Kabupaten lainnya dengan presentase angka kemiskinan tertinggi yaitu Sumba Timur 28,08 persen dan Sabu Raijua 28,37 persen.

Sementara, lanjutnya, kabupaten dengan tingkat kemiskinan terendah yakni Kota Kupang dengan presentase 8,61 persen, Flores Timur 11,77 persen dan Ngada 12,06 persen.

"Dari data ini, dapat kita lihat jumlah penduduk miskin per Maret 2023 sebesar 1,14 juta orang, turun 8,06 ribu orang terhadap September 2022 namun naik sebanyak 9,49 ribu orang terhadap Maret 2022," sebutnya.

Ayodhia menyampaikan, kabupaten dengan jumlah penduduk miskin tinggi yakni TTS  119,51 ribu,  Sumba Barat Daya 101,40 ribu dan Kabupaten Kupang 90,23 ribu. Sementara, untuk Kabupaten dengan jumlah penduduk miskin rendah yakni Nagekeo 18,57 ribu, Ngada 20,57 ribu dan Sumba Tengah 24,24 ribu.

Lebih lanjut, Ayodhia menjelaskan, angka kemiskinan itu diukur melalui perhitungan pengeluaran penduduk di bawah garis kemiskinan (GK) sebesar Rp. 507.203/kapita/bulan (Maret 2023) dengan komposisi garis kemiskinan makanan (GKM) sebesar Rp. 389.518 (76,80 persen) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM) sebesar Rp. 117.685 (23,20 persen).

"Ini yang menjadi perhatian pemerintah provinsi dan kab/kota agar perlu memiliki strategi khusus untuk mengatasi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem termasuk stunting," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ayodhia menyampaikan, untuk tingkat kemiskinan ekstrem Provinsi NTT tahun 2023 sebesar 3,93 persen, mengalami penurunan sebesar 2,63 persen terhadap kondisi tahun 2022.

Pada tahun 2022, jelasnya, Kabupaten dengan persentase penduduk miskin ekstrem tertinggi yakni Sumba Tengah 19.11 persen, TTS 13.01 persen dan Sumba Timur 10.40 persen. Sementara 3 kabupaten dengan persentase terendah yakni Nagekeo 1.47 persen, Flores Timur 2.10 persen dan Alor 2.38 persen

"Data kemiskinan ekstrem per kab/kota 2023 tidak dapat didiseminasikan BPS karena tingkat error/relative standard error (RSE) yang tinggi," ungkapnya.

Ayodhia menambahkan, kegiatan ataupun program yang dijalankan di tahun 2024 untuk penurunan kemiskinan di NTT tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved