Pilpres 2024

Budisatrio Djiwandono: Prabowo-Gibran Sudah Punya Modal Menangkan Pilpres 2024 Satu Putaran

Budisatrio Djiwandono mengatakan bahwa pasangan capres dan cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju berpeluang besar menang di Pilpres 2024 ini.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
SUDAH PUNYA MODAL – Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dinilai sudah memiliki modal untuk memenangkan Pilpres 2024. Ada pun sosok yang memperkuat modal kemenangan itu, adalah Khofifah Indar Parawansyah dan Erick Thohir. 

POS-KUPANG.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengatakan bahwa pasangan capres dan cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju berpeluang besar menang di Pilpres 2024 ini.

Bahkan kemenangan yang akan diraih oleh pasangan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka itu hanya dalam satu putaran saja. Ini sangat mungkin terjadi karena arus dukungan itu terus mengalir dari hari ke hari.

Ada pun modal kemenangan yang diraih oleh pasangan ini, yakni hadirnya dua sosok berpengaruh, seperti Khofifah Indar Parawansa dan Erick Thohir yang selama ini demikian dekat dengan pasangan ini.

Baik Khofifah Indar Parawansa maupun Erick Thohir, lanjut dia, merupakan modal besar bagi Prabowo dan Gibran untuk memenangkan Pilpres 2024 cukup dengan satu putaran.

Dukungan dari kedua sosok ini, katanya, semakin melahirkan optimisme bahwa pasangan calon nomor urut 2 itu dapat memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran.

Apalagi khusus Khofifah, dia memiliki dampak elektoral yang sangat tinggi di Jawa Timur dan kalangan Nahdliyin.

"Tentu kami optimis ini akan berdampak masif, tidak hanya di Jawa Timur, tapi di seluruh Indonesia. Mempercepat dan menjadi katalisator dalam perjuangan pemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran," ujar Budi saat dihubungi, Senin 22 Januari 2024.

Dukungan Khofifah dan Erick juga memberikan semangat bagi seluruh elemen pemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Dampak dukungan tersebut juga jangan hanya diukur dari segi elektabilitas saja.

"Keselarasan pilihan politik akan memperkuat semangat pendukung, menegaskan bahwa mereka berada di barisan yang sejalan," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Diketahui, Khofifah dan Erick muncul di barisan pendukung saat debat putaran keempat Pilpres 2024, Ahad 21 Januari 2024.

Keduanya berada di barisan belakang saat Gibran beradu visi dan misi bersama kompetitornya.

Kemunculan Khofifah dan Erick dalam debat kali ini adalah pertama kali setelah keduanya deklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran.

Khofifah dan Erick dianggap memiliki barisan pendukung yang diklaim dapat memengaruhi perolehan suara di Pilpres 2024.

Gibran Masih Beretika

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kini jadi perbincangan netizen. Pasalnya, gayanya saat debat ke-4 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 21 Januari 2024 demikian mencuri perhatian.

Dalam debat itu, Gibran yang juga Wali Kota Solo itu sempat menunjukan gestur tubuh mencari-cari jawaban dari apa yang disampaikan oleh Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Namun hal ini pun jadi sorotan neziten yang menganggap Gibran sebagai anak muda yang songong dan tidak sopan kepada orang tua yakni Mahfud MD.

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menjelaskan, netizen ataupun masyarakat yang tak suka dengan Gibran pasti akan menganggap Wali Kota Solo itu sebagai orang yang songong dan sombong.

Bahkan, kata dia, meski Gibran berdiam diri dengan mimik wajah datar, pasti akan dianggap sebagai orang sombong.

"Sebenarnya kalau kita perhatikan dengan benar dan objektif, pada dasarnya itu ada perilaku anak muda yang berhadapan dengan usia yang lebih tua," ucap Efriza, Senin 22 Januari 2024.

Menurut Efriza, dalam panggung debat kemarin malam, apa yang dilakukan oleh Gibran adalah hal biasa.

Apalagi saat Gibran mencari jawaban dengan menaruh tangannya di atas alis karena tidak menemukan jawaban dari pak Mahfud MD.

"Itu merupakan kekonyolan anak muda. Persepsi orang terhadap Gibran yang sejak awal negatif, maka akan menilai sogong dan sombong," ungkapnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk melihat seksama bahwa Gibran selalu menunjukan sikap santun.

Sebab, selama proses debat Cawapres kemarin, Gibran selalu memanggil Mahfud MD dengan sebutan Profesor dan Muhaimin dengan kata Gus.

Selesai debat, Gibran juga mendatangi kedua lawannya di Pilpres 2024 untuk meminta maaf dan memeluk hangat.

"Jadi sebetulnya, dalam posisu itu Gibran lebih beretika kalau kita lihat secara objektif. Kalau kita lihat Capresnya ketika menyerang tidak ada permohonan maaf, beda dengan Gibran yang mengatakan maaf kepada Prof Mahfud dan Gus Imin," terangnya.

Oleh karena itu, Efriza menilai sikap rendah hati Gibran sangat tinggi kepada Cawapres lain.

Hanya saja sejak awal ia maju sebagai Cawapres, masyarakat telah mencap Gibran sebagai anak Presiden dan dapat karpet merah untuk maju di Pilpres 2024.

"Padahal dalam debat Cawapres pertama itu Gibran menunjukan kedewasaan, dia berterimakasih bisa hadir di panggung debat, sebagai anak muda belajar banyak dari Prof Mahfud dan Gus Imin terakhir minta maaf," imbuhnya.

Efriza mengakui, selama proses debat cawapres pertama dan kedua, Gibran kerap menunjukan rasa hormat ke lawannya.

Hanya saja, Gibran membuat suatu gestur gaya anak muda seperti mencari jawaban dari Mahfud MD.

"Terus gaya meledek, kok nyontek mulu Gus Imin, atau ketika Gus Imin selalu mengatakan etika, etika MK, tapi Gibran tidak membalas. Panggung debat tanpa Gibran pasti sepi," ucap Efriza, Senin 22 Januari 2024.

Menurutnya, apa yang dilakukan Gibran untuk menunjukan kepada masyarakat, meski sebagai lawan Pilpres 2024 tetapi masih bisa rukun dan menghormati.

Bahkan, Gibran selalu menaruh rasa hormat kepada Mahfud MD maupun Muhaimin Iskandar.

Tidak hanya itu, Gibran juga mengungkap kebanggaan kepada Ganjar Pranowo ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Di mana, Ganjar Pranowo dan Gibran mendapat penghargaan soal tapal (patok perbatasan) Jawa Tengah.

"Ini menaruh penghormatan Gibran terhadap Ganjar sebagai Gubernur, menunjukan Jawa Tengah itu sukses karena menjadi satu-satunya daerah yang punya batas wilayah," terangnya.

Oleh karenanya, jika masyarakat bisa melihat secara objektif maka akan hadir nilai-nilai positif dari Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres.

Namun, jika orang yang benci akan melihat wajah Gibran seperti anak muda yang songong dan sombong.

"Bahkan, saya tanya orang-orang banyak yang bilang tampang Gibran itu pengennya dicaci maki dan dihina. Apalagi dia pakai baju Samsul makin banyak orang yang kesal," imbuhnya.

PDIP Menduga Gibran Ada Masalah

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sekaligus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritisi Gibran Rakabuming Raka yang terus menyebut mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dalam debat Pilpres 2024.

Hasto menduga, Gibran Rakabuming Raka memiliki masalah pribadi dengan mantan anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

“Mas Gibran seperti ada persoalan pribadi dengan Tom Lembong. Itu kurang etis," ujar Hasto dikutip dari Tribunnews.com pada Senin 22 Januari 2024.

Hasto juga mengkritisi Gibran yang dianggapnya tidak etis karena berupaya memancing emosi.

"Kita sayangkan kekhidmatan dan keseriusan debat yang harusnya untuk menjelaskan visi misi dan gagasan besar malah dijadikan ajang gimmick sekedar menjatuhkan atau merendahkan calon lain," kata Hasto kepada wartawan, Senin 22 Januari 2024.

Thomas Lembong atau akrab disapa Tom Lembong jadi trending topik setelah disebut cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat capres-cawapres, Minggu 21 Januari 2024.

Dalam sesi debat tersebut, Gibran menyebut cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mencontek catatan yang dibuat oleh Tom Lembong.

Saat ini Thomas Trikasih Lembong, akrab disapa Tom Lembong menjabat sebagai co-captain Tim Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Anies-Muhaimin Bakal Menang di Jakarta dan Banten, Begini Hasil Survei Terbaru di Tanah Air

Baca juga: Datangi Kediaman Prabowo, Alumni Universitas Ternama Indonesia Sebut Dukung Koalisi Indonesia Maju

Baca juga: Gereja Terbuka Bagi Semua Capres-Cawapres Tapi Dukungan ke Ganjar-Mahfud Makin Meluas

Tom Lembong dikenal luas sebagai salah satu menteri di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI pada Agustus 2015 hingga Juli 2016. Setelah tidak jadi Menteri, Tom menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia sejak Juli 2016 hingga Oktober 2019. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved