Pilpres 2024

Agak Sulit Pilpres 2024 Satu Putaran, Nahrudin Beberkan Fakta Elektabilitas Prabowo-Gibran

Pilpres 2024 diramalkan tak akan mungkin berlangsung dalam satu putaran. Pasalnya, paslon dengan elektabilitas tertinggi masih di bawah 50 persen.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
SULIT SATU PUTARAN – Pilpres 2024 yang dijadwalkan akan berlangsung pada 14 Februari 2024, diramalkan sulit berlangsung dalam satu putaran. Pasalnya, elektabilitas paslon dengan persentase tertinggi, masih tetap pada angka di bawah 50 persen. 

POS-KUPANG.COM – Pilpres 2024 diramalkan tak akan mungkin berlangsung dalam satu putaran. Pasalnya, sampai saat ini tak satu pun pasangan calon yang berhasil mencatatkan elektabilitasnya di atas 50 persen.

Bahkan pasangan calon Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka yang selama ini unggul atas elektabilitas pasangan calon yang lain, sampai sekarang ini elektabilitasnya belum sampai ke angka 50 persen.

Padahal suburnya elektabilitas pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju tersebut, sudah meningkat drastis sejak akhir tahun 2023 lalu. Namun sampai sekarang masih berada di bawah 50 persen.

Berdasarkan fakta tersebut, sehingga Lembaga Survei Charta Politika Indonesia pun meramalkan bahwa sulit rasanya Pilpres 2024 akan berlangsun dalam satu putaran.

Prediksi tersebut disampaikan Ketua Peneliti Charta Politika, Nahrudin, melalui keterangan tertulis hasil survei Charta Politika Indonesia, Minggu 21 Januari 2024.

Dikatakannya, selama ini Lembaga Survei Charta Politika Indonesia, merekam mandeknya elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, yakni Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka sejak awal Januari 2024.

Bahwa hasil survei terbaru Charta Politika periode edisi Januari 2024, angka elektabilitas Prabowo-Gibran anjlok dibandingkan periode Desember 2023.

Elektabilitas pasangan ini hanya sampai pada 42,2 persen atau tak sampai 50 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran pada Desember lalu sempat berada di angka 43,8 persen.

Bahkan ketika sudah mendekati hari H Pilpres 2024 yakni pada Pemilu 2024 mendatang, elektabilitas pasangan ini juga masih bertahan pada angka ini.

"Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming (42,2 persen) menjadi pilihan tertinggi responden pada pertanyaan tertutup. Atau di atas Ganjar Pranowo - Mahfud MD (28, persen) dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (26,7 persen)" katanya.

Mandeknya elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 tersebut, lanjut Nahrudin, mengindikasikan bahwa  penyelenggaraan  Pilpres 2024 satu sulit putaran.

Bahwa sebanyak lebih dari 70 persen responden mengaku sudah mantap hatinya akan memilih paslon pilihannya pada saat hari H Pilpres 2024, yakni 14 Februari 2024 mendatang.

Tingkat undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihannya) juga sudah terbilang rendah, yakni berada di bawah 5 persen. Sementara sisanya masih belum teguh atas pilihannya.

"Sebanyak 75,7 persen responden menyatakan sudah mantap dengan pilihannya saat ini" katanya.

Charta Politika melakukan survei pada kurun 4-11 Januari 2024 lalu.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved