Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 21 Januari 2024: Venite Post Me - Mari Ikutlah Aku
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Venite Post Me - Mari Ikutlah Aku!
Oleh rahmat pembaptisan, setiap umat beriman disapa dengan nama masing-masing dan diutus untuk menjadi pewarta kabar gembira, pembaharu dan pembawa perubahan di tengah masyarakat.
Seperti Nabi Yunus yang diutus untuk menyerukan pertobatan bagi kota Niniwe. Seruan Nabi Yunus didengarkan sebagai bukti keberimanan mereka kepada Allah. Sehingga Allah pun berkenan membatalkan rancangan malapetaka atas kota Niniwe.
Venite Post Me! Mari Ikutlah Aku menjadi penjala manusia yang cinta damai, keadilan, kebenaran dan kemanusiaan dalam situasi dan konteks apa pun. Bagaimana pun juga kita dipanggil dan diutus untuk menjadi duta cinta kasih Allah yang mengedepankan cinta kemanusiaan dan damai dalam setiap interaksi sosial yang dibangun di tengah masyarakat.
Kita juga diutus untuk ikut menyukseskan pesta demokrasi sebagai momentum untuk memilih pemimpin negara dan para anggota perwakilan rakyat.
Semoga setiap kita dapat menegaskan diri sebagai pribadi-pribadi pembawa kabar gembira dan kebenaran. Bukan penyebar fitnah, hoaks dan kebencian yang mencederai kebersamaan dan harmonitas dalam pesta demokrasi.
Kita berdoa bagi terlaksananya pemilu yang damai. Sebagai warga gereja dan warga negara yang baik, kita juga diajak untuk menggunakan hak pilih dan dipilih secara bertanggung jawab. Setiap kita diutus untuk menjadi saksi kabar gembira yang cinta damai, keadilan, harmonitas dan kemanusiaan di mana pun berada.
Kalender Liturgi 21 Januari 2024
Minggu Pekan Biasa III
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Yun 3:1-5.10
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9
Bacaan II: 1Kor 7:29-31
Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15
Bacaan Injil: Mrk 1:14-20
Bacaan I: Yun 3:1-5.10
Orang-orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.
Bacaan dari Nubuat Yunus:
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus,
"Bangunlah, berangkatlah ke Niniwe, kota yang besar itu.
Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe,
sesuai dengan firman Allah.
Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya,
tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru,
"Empat puluh hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikkan."
Orang Niniwe percaya kepada Allah,
lalu mereka mengumumkan puasa;
baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung.
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu,
yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat,
maka menyesallah Allah
karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka;
dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.