Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 21 Januari 2024: Venite Post Me - Mari Ikutlah Aku

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Venite Post Me - Mari Ikutlah Aku!

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 21 Januari 2024 dengan judul Venite Post Me - Mari Ikutlah Aku! 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Venite Post Me - Mari Ikutlah Aku!

RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Markus 1:14-20.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik dilampirkan pula teks lengkap bacaan Minggu 21 Januari 2024 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Hari-hari ini kita dihadapkan dengan berbagai ajakan dan tawaran. Dukunglah saya. Pilihlah saya dengan aneka tagline yang tertera dalam setiap baliho. Intinya setiap ajakan bertujuan meyakinkan khalayak untuk memberikan hak suara saat memilih presiden dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Tentu saja kita bersyukur dan ikut memberi suport kepada saudara-saudari yang merasa terpanggil untuk melayani masyarakat melalui jalur politik. Sebagai manusia kita juga tidak serta merta mengikuti dan menentukan pilihan. Karena selain ajakan ini bersifat momental dan berkaitan dengan kepentingan lima tahunan dalam memaknai pesta demokrasi, juga karena setiap orang memiliki persepsi dan pilihan tersendiri.

Memang setiap ajakan mesti didengarkan, disikapi dan dipertimbangakan sedemikian rupa sebelum mengambil keputusan dalam memberikan hak suara.

Ajakan manusia dengan motivasi dan orientasi nilai tertentu akan direspons juga secara hati-hati oleh khalayak dengan berbagai pertimbangan kepentingan manusiawi.

Bahkan karena begitu banyak ajakan dan derasan informasi dari berbagai calon, kurang memberi ruang hening bagi khalayak untuk menentukan pilihan yang benar, rasional sesuai dengan hati nurani.

Inilah antara lain yang menjadi pembeda ajakan manusia dan ajakan Tuhan. Dalam konteks pesta demokrasi para calon mengajak secara massal sementara Yesus mengajak secara personal dengan menyebut nama mereka masing-masing.

Yesus mengajak hanya orang-orang yang dikehendaki-Nya dengan kejelasan pesan yang singkat dan efektif.

"Venite Post Me, et faciem vos fieri piscatores hominum - Mari Ikutlah Aku dan Kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Markus 1:17) .

Yesus juga tidak memberikan janji jabatan, kekuasaan dan harta apa pun saat mengajak para pengikut-Nya, selain janji untuk menjadikan mereka sebagai penjala manusia.

Hanya pada kesempatan lain Yesus mengingatkan para murid dan khalayak untuk memberi prioritas perhatian terhadap urusan perkara Kerajaan Allah. “Carilah dahulu Kerjaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu“ ( Matius 6 :33-34 ).

Istimewanya, para murid spontan mengikuti ajakan Yesus dengan tulus. Mereka siap sedia meninggalkan pekerjaan mereka sebagai penjala ikan dan siap menjadi penjala manusia.

Tugas perutusan yang baru juga menghadirkan wawasan baru yakni mengurus dan melayani manusia bukan ikan, barang, harta dan kekuasaan. Perhatian para murid diarahkan kepada cinta kemanusiaan dan pelayanan bukan cinta ikan - materi dan kekuasaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved