Berita Kabupaten Kupang
Siswa SMAN 1 Amfoang Barat Laut Peduli Stunting
bertanggung jawab, dan mandiri. Target nya mereka akan menjadi pemimpin yang selalu berpihak pada masyarakat kecil
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Siswa-siswi yang berada di dalam organisasi siswa intra sekolah (Osis) SMAN 1 Amfoang Barat Laut Kabupaten Kupang sangat peduli akan kesehatan adik-adik mereka yang tergolong stunting.
Meskipun masih sekolah namun berbekal ilmu yang mereka peroleh juga sumberdaya alam yang banyak di desa mereka akhirnya mereka memutuskan menggalang dana dan ikut berperan bersama pemerintah mengentaskan stunting.
Bersama pembina Osis mereka, Gusty Haupunu sekaligus guru Mata pelajaran Geografi mereka kemudian sepakat memilih mengolah kelapa yang cukup mudah didapat kemudian diolah menjadi minyak dan dijual.
Masing-masing mereka diminta membawa satu butir kelapa dan dikumpulkan kemudian mereka proses secara bersama-sama sampai menjadi minyak kelapa dan mereka pasarkan.
Baca juga: Pemerintah Pusat Alokasikan Dana Desa 149 Miliar Bagi 160 Desa di Kabupaten Kupang
Hasilnya mereka gunakan untuk mensukseskan program penanganan stunting melalui komunitas peduli gizi anak Amfoang yang dibentuk oleh OSIS SMANSA Ambal.
Komunitas tersebut melakukan pemberian makanan tambahan berupa masakan kacang hijau yang diberikan kepada anak dengan kategori stunting di beberapa Posyandu di Desa Oelfatu.
Ada 3 posyandu yang menjadi sasaran mereka yakni posyandu 1 dengan sasaran 2 orang anak, Posyandu 2 dengan sasaran 8 orang anak, dan Pos 3 dengan sasaran 11 orang anak.
Dalam pemberian makanan tambahan di pos tiga juga dilakukan pemaparan materi stunting oleh sekretaris OSIS.
Ketua komunitas peduli Gizi Anak Amfoang Priskila Tamelab, Selasa 16 Januari 2024 mengatakan penanganan Stunting tidak hanya dilakukan oleh Puskesmas, dan Pemerintah Desa saja namun menangani stunting semua pihak harus mengambil bagian didalamnya termasuk OSIS.
Baginya stunting akan mudah diatasi bila semua orang terlibat dalam penanganan nya.
Sementara Pembina Osis SMAN 1 Amfoang Barat Laut Gusty Haupunu juga mengungkapkan kegiatan produksi minyak kelapa sudah mereka buat sejak 2022 lalu dimana saat itu minyak goreng langka di Indonesia.
Kemudian program tersebut berjalan hingga dilanjutkan untuk penanganan stunting di Amfoang khusus nya Amfoang barat Laut.
"Jadi ini hal ini merupakan bentuk kepedulian dari kami untuk tumbuh kembang anak dan kecerdasan anak di Amfoang," Katanya.
Baca juga: Vaksinasi Anti Rabies di Kabupaten Kupang Tersisa Empat Kecamatan, Total Vaksin Hampir 20 Ribu Dosis
"Dengan kegiatan seperti ini peserta telah mendapatkan materi tentang kesehatan, pemanfaatan SDA, Peduli terhadap masalah Bangsa, bertanggung jawab, dan mandiri. Target nya mereka akan menjadi pemimpin yang selalu berpihak pada masyarakat kecil," sambungnya.
Terpisah Kepala Sekolah SMAN 1 Amfoang Barat Laut, Yohanis Kikhau memberikan apresiasi atas program dan kepedulian yang sudah dilakukan siswanya.
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini siswa dapat belajar bagaimana peduli dengan sesama mwnggunakan ilmu yang sudah mereka peroleh serta dukungan organisasi Osis.(ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.