Berita Timor Tengah Utara
Hadiri Seminar Pembukaan Beasiswa LPDP 2024, Alumni Unimor Sampaikan Terima Kasih
yang mendaftar LPDP berkisar 33.000 dalam setahun. Jika dikurangi yang mendaftar di tahap 1 dan tahap II diperkirakan hanya 25.000.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Alumni Universitas Timor, Pricila Aquilla Bifel menyampaikan terima kasih kepada Universitas Timor dan LPDP yang telah menyelenggarakan kegiatan Seminar Pembukaan Beasiswa LPDP 2023.
Menurutnya, seminar tersebut merupakan kegiatan yang sangat penting. Pasalnya, nyaris semua lulus sarjana di wilayah perbatasan RI-RDTL minim informasi tentang beasiswa ini.
"Sebenarnya kita di perbatasan memiliki minat yang sangat tinggi melanjutkan studi melalui jalur beasiswa tetapi keterbatasan informasi ini yang membuat semua minat ini tidak terealisasi."ujarnya usai mengikuti seminar, Rabu, 10 Januari 2024.
Menurutnya, Universitas Timor telah mengambil langkah penting untuk berkontribusi penuh dalam menggapai cita-cita Indonesia Maju 2045.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Melonjak, Disperindag Kabupaten Timor Tengah Utara Beri Pengawasan
Ia menjelaskan, dengan adanya informasi ini, semua orang di perbatasan memiliki kesempatan yang mimpi yang sama meningkatkan kualitas diri dan mendukung pembangunan di Indonesia.
Pricilla berharap, para Dosen dan Alumni Universitas Timor bisa mengambil kesempatan ini serta lulus meraih beasiswa LPDP.
Sebelumnya diberitakan, Universitas Timor atau Unimor berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan kegiatan seminar pembukaan Beasiswa 2024. Pelaksanaan seminar ini berlangsung di Aula Arnoldus Fakultas Pertanian Sains dan Kesehatan Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Rabu, 10 Januari 2024.
Seminar ini juga menghadirkan narasumber berkompeten yakni Direktur Beasiswa LPDP, Ir. Dwi Larso, MSIE, Ph.D, Kepala Sub Divisi Komunikasi LPDP, Ari Kuncoro bersama tim. Seminar ini dihadiri oleh para alumni Universitas Timor yang baru saja diwisuda dan para Dosen Universitas Timor.
Saat diwawancarai, Rektor Universitas Timor, Dr. Ir. Stefanus Sio, M. P mengatakan, Universitas Timor sebagai salah satu universitas di Perbatasan RI-RDTL mencetuskan sebuah program yakni Percepatan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Oleh karena itu, kehadiran Direktur Beasiswa LPDP ke Universitas Timor pada kesempatan ini telah memenuhi tuntutan universitas. Pasalnya, Unimor mengundang yang bersangkutan untuk mempersiapkan Dosen dan Alumni Unimor, dan masyarakat yang berniat untuk meningkatkan kualifikasi SDM mereka.
Baca juga: Pedagang Mengeluh, Aktivitas Jual Beli di Pasar Baru Kefamenanu Timor Tengah Utara Sepi Pasca Nataru
Ia menegaskan, Beasiswa LPDP ini sangat membantu. Karena, animo masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM sangat tinggi.
Stefanus berharap, banyak Dosen dan Alumni Unimor yang terdaftar dan lolos menerima Beasiswa LPDP ini. Dengan kualitas SDM yang semakin berkualitas, Dosen dan Alumni Unimor bisa berkontribusi membangun Indonesia dari wilayah perbatasan.
Direktur Beasiswa LPDP, Ir. Dwi Larso MSIE, Ph.D mengatakan, Indonesia diprediksi menjadi negara maju pada tahun 2045. Meskipun demikian, Indonesia belum ditunjang oleh SDM yang cukup.
Berdasarkan data saat ini, negara-negara maju di dunia memiliki jumlah penyandang gelar S2 dan S3 sebesar 10 persen. Negara maju ini seperti; Jerman, New Zealand, Singapura, Amerika Serikat Kanada dan lain-lain.
"Dan kita kan ingin seperti mereka dalam level SDM kita. Tujuan kita ke sana dalam waktu 21 tahun lagi," ujarnya
Oleh karena itu, Mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang memperoleh Beasiswa LPDP, dalam kurun waktu 20 tahun ke depan mereka adalah pemimpin bangsa ini.
Saat ini, Indonesia sedang dalam kondisi kesulitan mengejar target menjadi negara maju dalam kurun waktu 21 tahun. Pasalnya, produksi S2 dan S3 Indonesia setiap tahun hanya 50.000 orang.
Sementara itu, yang mendaftar LPDP berkisar 33.000 dalam setahun. Jika dikurangi yang mendaftar di tahap 1 dan tahap II diperkirakan hanya 25.000. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun Indonesia hanya menghasilkan 500.000 S2 dan S3.
Jika ditambah jumlah S2 dan S3 Indonesia saat ini sebanyak 1.000.000 orang maka, Indonesia hanya memiliki sebanyak 1,5 juta orang bergelar S2 dan S3.
Sementara kebutuhan Indonesia menjadi negara maju harus memiliki jumlah lulusan S2 dan S3 sebanyak 21 juta.
Oleh karena itu, LPDP diberi mandat oleh negara untuk mengejar target tersebut. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.