Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 11 Januari 2024, Kalau Engkau Mau, Tahirkanlah Aku

Penderita kusta dapat disamakan dengan mayat hidup. Secara jasmaniah hidup, namun dianggap mati

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 11 Januari 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Kalau Engkau Mau, Tahirkanlah Aku.

THN B/II  Hari Biasa Pekan I RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : 1Samuel 4: 1-11, Mazmur 44: 10-11.14-15.24-25, Markus 1: 40-45

Berikut ini renungan lengkap yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Injil hari ini berkisah tentang penyembuhan terhadap seorang sakit kusta. Orang kusta itu datang kepada Yesus dan berlutut di hadapan-Nya. Orang kusta itu memohon bantuan Yesus:"Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku".

Penulis injil Markus tidak mencantumkan nama orang kusta itu. Bisa jadi, dia kesulitan memperolehnya. Bagi masyarakat Yahudi pada waktu itu, orang kusta dianggap najis. Orang yang bersentuhan dengan penderita akan menjadi najis.

Karena itu, mereka harus tinggal di luar kota agar masyarakat tidak tertular kenajisan. Mereka itu orang buangan, tinggal di tempat terpencil, jauh dari keramaian kota dan tidak boleh dikunjungi.

Penderita kusta dapat disamakan dengan mayat hidup. Secara jasmaniah hidup, namun dianggap mati. Mengerikan sekali. Hidup tidak punya harapan. Maut menantinya. Lebih tepat, dimatikan masyarakatnya.

Bahkan, mereka tidak diizinkan mengikuti ibadah karena dianggap tidak bersih. Dengan kata lain, penderita kusta tak pernah beribadah. Kusta itu semacam penyakit
akibat jamur yang membuat kulit melepuh merah.

Suatu penyakit yang menyebabkan dirinya diasingkan dari lingkungan masyarakat. Kalau berjalan harus membawa bel atau bunyi-bunyian, agar dari kejauhan, orang yang mendengar suara itu mengenal bahwa ada orang kusta yang berjalan sehingga yang sehat bisa menjauh.

Tetapi penderita yang satu ini agak lain. Dia tidak mau tunggu sambil berpangku tagan. Dia tidak mau menyerah pada keadaan dan siituasi kondisi masyarakat. Dia ingin hidup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Januari 2024, Kalau Engkau Mau

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 10 Januari 2024, Bertemu Tuhan di Pagi Hari

Tanpa mengindahkan aturan, dia mendatangi Yesus. Tindakan yang bukan tanpa risiko. Biasanya orang akan menyingkir bila berpapasan dengan penderita kusta. Dia siap ditolak. Tekadnya satu: hidup lahir batin. Dan dia percaya bahwa Yesus sanggup menolongnya.

Hanya persoalannya ada pada mau tidaknya Yesus menyembuhkan dirinya. Ternyata Yesus mau. “Aku mau, jadilah engkau tahir”. Sebuah jawaban yang keluar dari belas kasih dan perhatian. Yesus mengulurkan tangan dan menjamahnya.

Yesus tidak ketularan kusta meski menjamahnya, malahan sebaliknya. Kusta itu lenyap. Ia yang mahasuci hadir di tengah kita orang berdosa. Ia tidak ketularan dosa kita tetapi sebaliknya dosa kitalah yang dihapus dan dilenyapkan.

Kehadiran Tuhan sungguh dialami. Cara Tuhan menyembuhkan ada bermacam-macam, melalui tangan para dokter, perawat, atau orang pintar dan lain-lain. Satu hal sering kelewatan perhatian kita adalah membangun kesadaran dan menumbuhkan keyakinan orang yang mau disembuhkan.

Bila orang sakit sendiri tidak yakin, biasanya sulit mengalami kesembuhan. Kesembuhan tidak tergantung pada penyembuh dan obat saja. Perlu kerja sama dengan orang yang minta disembuhkan.

Kesembuhan hanya mungkin terjadi kalau kerja sama para medis dan pasien dan pasien dengan Tuhan sendiri. Ini yang dinamakan iman akan Tuhan. Yesus tak pernah menolak berbagi. Ia selalu menaruh belas kasih.

Yesus tidak memiliki barang untuk dibagikan, tetapi Ia mempunyai tangan untuk diulurkan dan menyentuh orang kusta yang sesungguhnya haram hukumnya
ketika itu.

Yesus mengajarkan kepada kita untuk berbagi bukan saja materi, tetapi seluruh keberadaan kita: kata-kata, tatapan mata, senyum, sentuhan santun dan kata-kata simpati serta penghiburan.

Banyak orang yang menderita akan kita sembuhkan dan kuatkan bukan saja dengan uang dan materi, tetapi juga uluran tangan keberadaan kita.

Contemplasi:

Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku, demikian permohonan penderita kusta. Orang kusta dalam injil hari ini membuktikan kebenaran di atas. Yesus menggambarkan sikap orang kusta yang pasrah, bersikap sopan, rendah hati, tidak memaksakan kehendak tetapi percaya penuh dan yakin.

Kalau Engkau mau. Kalau ada kemauan, banyak hal baik bisa terjadi. Iman yang mau menyembuhkan dan iman orang yang mau disembuhkan membuahkan mukjizat.

Doa:

Ya Allah Bapa Maharahim, berilah aku rahmat belas kasih pada orang-orang yang menderita di sekitarku. Jangan biarkan aku keras hati dan acuh tak acuh pada mereka yang mengalami kesulitan hidup.

Semoga hari ini aku boleh mewujudkan perbuatan baik untuk meringankan beban mereka. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada. Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved