Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 11 Januari 2024, Kalau Engkau Mau

Pada hari ini di pekan pertama, kita kembali diinspirasi oleh kisah Yesus yang menyembuhkan seorang yang sakit kusta

Editor: Edi Hayong
Foto Pribadi
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 11 Januari 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Kalau Engkau Mau.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon, SVD  Hari Kamis Biasa Pekan I merujuk pada Bacaan I: 1 Sam. 4: 1-11, Injil : Mrk. 1: 40-45

Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika kita bicara tentang kemauan maka itu selalu dihubungkan dengan niat dan ketika ada niat di sana ada kehendak.

Maka kemauan itu selalu dilandaskan pada kehendak kita. Ketika kita memiliki kemauan atau kehendak yang kuat maka secara alamiah akan mempengaruhi kesadaran kita untuk melakukan sesuatu.

Maka kesadaran itu akan muncul dengan sendirinya jiga ada kehendak yang kuat dan yang akan mempengaruhi reaksi tubuh kita untuk melakukan sesuatu.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari ini di pekan pertama, kita kembali diinspirasi oleh kisah Yesus yang menyembuhkan seorang yang sakit kusta.

Dikisahkan bahwa seorang yang sakit kusta itu dengan tanpa takut atau malu datang kepada Yesus dan langsung bersujud di hadapan Yesus dan memohon sesuatu dengan berkata: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”

Sikap dasar dari orang kusta ini yang membuat Yesus jatuh hati dan berbelas kasihan kepadanya: “Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tanganNya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 10 Januari 2024, Bertemu Tuhan di Pagi Hari

Yesus pun menjawab dengan menggunakan term “mau” untuk menyembuhkan orang kusta itu.

Ungkapan mau itulah juga telah membuat Yesus mengambil tindakan untuk menyembuhkan dengan mengulurkan tanganNya dan menjamah orang itu.

Kemauan dan kehendak yang kuat dari orang kusta itu untuk sembuh dari penyakitnya mendorong dia untuk datang bersujud di depan Yesus dan memohon penyembuhan dari Yesus.

Orang kusta itu tahu tentang penyakitnya yang dia derita yaitu kusta. Penyakit ini dalam budaya orang Yahudi, secara sosial sudah dikucilkan dalam masyarakat  dan dianggap sebagai kutukan dari Tuhan maka mereka semua bisanya dikucilkan dalam lingkungan sosial kemasyarakatan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved