Berita Alor
GAMKI Alor Bagikan PMT untuk 150 Anak Gizi Buruk dan Stunting
DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Alor membagikan makanan tambahan untuk 150 anak gizi buruk dan stunting.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Alor membagikan makanan tambahan untuk 150 anak gizi buruk dan stunting.
Pemberian PMT dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kenarilang, Kecamatan Teluk Mutiara.
Ketua DPC GAMKI Alor, Dematrius Mautuka mengatakan kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Natal Bersama yang dilaksanakan di Gereja Elim Kenarilang.
Untuk itu, DPC GAMKI Alor berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Kenarilang untuk memberikan PMT bagi anak penderita gizi buruk dan stunting.
“Terima kasih banyak bapak mama kader yang telah hadir pada pemberian PMT ini. Hari ini kammi.mau kasih kado Natal, berupa pemberian makanan tambahan bagi anak-anak stunting di wilayah Puskesmas Kenarilang,” ujar Dematrius Mautuka, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Terinspirasi Kelompok Belajar, Desis Manikari Bentuk Kelompok Tani dan Ternak di Nurbenlelang Alor
Pria yang akrab disapa Demas ini mengatakan, DPC GAMKI Alor mengadakan penggalangan dana dan mendapat respon yang baik.
“Untuk kegiatan ini kami lakukan penggalangan dana dan mendapat respon yang baik dari senior-senior GAMKI dan masyarakat Alor. Akhirnya dengan segala keterbatasan kami bisa memberikan PMT berupa 4 butir telur, dan 1 gelas bubur kacang hijau,” katanya.
Dia berharap pemuda Kristen melihat persoalan gizi buruk dan stunting, sebagai masalah bersama yang harus dicari solusinya.
Sementara itu Nikodemus Beli mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan senior GAMKI.
“Persoalan stunting sangat serius bagi bangsa ini baik didesa maupun di rumah tangga, 1.000 hari kelahiran ini merupakan penentu masa depan anak. Kita bersyukur bisa ikut terlibat bersama pemerintah untuk,menyelesaikan persoalan ini. Ini selain aksi nyata juga sebagai pesan moral yang baik untuk semua pihak,” kata Niko.
Desa Lendola, tambah Niko, mengalokasikan 10 persen dana desa untuk pengentasan stunting. Ada pendekatan positif dengan memberikan PMT khusus ibu hamil dan anak.
Baca juga: Rayakan Hari Anak Misioner, Sekami Alor Kunjungi Panti Asuhan
“Memang pendekatan ini masih perlu banyak evaluasi. Tetapi kami telah menempuh langkah sosialisasi 14 titik di desa Lendola, dan upaya secara permanen dengan pendekatan sensitif,” ucapnya.
Tahun 2023 desa Lendola telah membuka 1 sentra pertanian. Tahun 2024 direncanakan akan dibuka 2 sentra pertanian lagi. Targetnya Desa Lendola punya 5 sentra pertanian, yang bisa digunakan untuk ditanami sayur dan buah sebagai langkah jangka panjang atasi stunting.
“Kami sangat membutuhkan kerjasama semua pihak untuk mengatasi stunting,” imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.