Pilpres 2024
Gede Pasek Suardika Minta Roy Suryo Bertobat: Berhentilah, Jangan Bikin Gaduh Tanah Air
I Gede Suardika, sahabat Roy Suryo di Partai Demokrat, meminta Roy Suryo untuk berhenti membuat kegaduhan di tanah air. Bertobat dan tidak ulangi lagi
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – I Gede Pasek Suardika, sahabat Roy Suryo yang dulunya sama-sama menjadi Politisi Partai Demokrat, tak sungkan-sungkan melemparkan pernyataan yang bernada meminta Roy Suryo tidak membuat gaduh Tanah Air.
Permintaan Suardika itu mengemuka menyusul narasi yang mencuat pasca debat cawapres pada 22 Desember 2023, bahwa Gibran Rakabuming Raka menggunakan 3 mikrofon saat debat berlangsung.
I Gede Pasek Suardika yang kini mengemban tugas sebagai Ketua Majelis Agung PKN ( Partai Kebangkitan Nusantara ) itu meminta Roy Suryo untuk menghentikan cara-cara lama dalam membuat gaduh politik di Indonesia
"Sebagai mantan kolega dulu di PD (Partai Demokrat) saya minta sebaiknya Roy Suryo bertobat dan berhenti membuat gaduh. Berhentilah membuat narasi konspirasi terkait debat Pilpres," ujarnya kepada awak media, sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com, Kamis 4 Januari 2024.
Dikatakannya, bila tudingan yang dilontarkan itu tidak netral, maka hal tersebut akan membangun narasi kalau salah satu peserta debat mendapat privilege dari penyelenggara. “Ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Mengapa berbahaya, karena narasi tersebut bisa saja meracuni harmoni sosial di masyarakat di tengah-tengah suasana politik yang semakin memanas dari waktu ke waktu.
" Menurut saya, apa yang diungkapkan Roy Suryo itu memang sudah menjurus ke fitnah. Ini yang saya bilang bisa meracuni harmoni sosial di tengah tensi politik yang makin memanas," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa dalam debat tersebut, bukan Hanya Gibran yang menggunakan 3 mikrofon. Semua cawapres yang tampil dalam debat itu sama-sama menggunakan perlengkapan seperti itu.
"Semua bisa menonton tampilan ketiganya, sama kok perlengkapannya, " lanjut Suardika.
Ia pun mengkhawatirkan bahwa gara-gara ulah Roy Suryo tersebut bisa saja menjauhkan diskusi-diskusi substansial tentang demokrasi di tengah masyarakat.
"Seharusnya usai debat itu, rakyat bisa berdiskusi soal tawaran masing masing capres dan cawapres. Dengan begitu bisa menimbang, memilih dan memilah program yang paling ideal bagi rakyat dan bagi negara ini," ujarnya.
Akan tetapi, katanya, gara-gara tudingan Roy Suryo, dinamika sosial poltik di masyarakat menjadi beda. Tindakan Roy Suryo itu bisa menggeser isu dari debat politik ke debat bernada fitnah.
"Jadi, gara-gara ulah Roy Suryo sekelas mantan menteri itu, menggeser isu dari debat masa debat Indonesia menjadi debat berbau fitnah, debat yang tidak produktif," tandasnya.
Oleh karena itu, katadia, sebaiknya mulai saat ini Roy Suryo berhenti menebar narasi konspiratif yang cenderung menjurus fitnah.
"Saya khawatir, mantan kolega saya ini nanti setelah sebelumnya jadi mantan menteri malah ke depan bergelar residivis jika tidak diingatkan," ucapnya.
"Cukup pengalaman masuk penjara kemarin dijadikan pelajaran," imbuhnya.
"Lebih baik berstatus mantan menteri daripada jadi berstatus sebagai residivis urusan fitnah-fitnah itu," tegasnya.
Begini Kata Roy Suryo
Sebelumnya, pakar telematika Roy Suryo mengkritik penampilan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 22 Desember 2023 malam.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengritik Gibran bukan dari pernyataan debatnya melainkan dari menggunakan 3 mic sekaligus.
Adapun kritikan itu ia unggah di akun X @KMRTRoySuryo1.
Dalam cuitannya, Roy Suryo menanyakan alasan Gibran mengenakan 3 mic, padahal Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD tidak.
Menurutnya, KPU harus adil untuk menghindari kecurangan.
Roy Suryo juga mengunggah tangkapan layar Gibran saat debat.
Dalam tangkapan layar itu, Gibran nampak mengenakan clip on di dada, head set dan juga memegang hand-held.
Dengan demikian, Roy mempertanyakan adakah orang yang bicara kepada Gibran melalui earphone untuk memberikan jawaban.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari pun membantah pernyatan Roy Suryo.
Hasyim mengatakan, jika Roy Suryo memang tukang fitnah.
"Roy Suryo memang tukang fitnah," katanya dalam keterangannya, Sabtu 23 Desember 2023malam.
Hasyim menegaskan, jika ketiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD menggunakan alat yang sama.
"Semua cawapres pake 3 mic untuk antisipasi ada mic yang mati, Bukan ear feeder. Itu mic yabg ditempel di pipi dan dicantolin di kuping," kata Hasyim.
Baca juga: Hasto Coba Buat Perbandingan: Prabowo Baru Belajar Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Baca juga: Ganjar Pranowo Sindir Prabowo-Gibran: Lebih Penting Internet Gratis daripada Makan Gratis
Tak hanya itu, Hasyim juga mengatakan, jika Roy Suryo bisa menanyakan hal itu kepada ketiga cawapres, stasiun Tv yang terlibat, Tim Paslon, dan KPU.
"Debat spontan, gak mungkin didikte, dengarkan bisikan atau baca contekan," imbuhnya,"kata Hasyim. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.