Pilpres 2024
Hasil Survei IPE, Elektabilitas Tiga Capres Cawapres Naik, Ganjar-Mahfud Dapat Sentimen Positif
Indonesia Political Expert (IPE) memaparkan temuan hasil survei terhadap elektabilitas ketiga capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Agustanto menjelaskan, bahwa dilihat dari pertanyaan sebelumnya dikarenakan figur Jokowi yang selama ini dipasang di belakang sebagai pendukung dari Prabowo-Gibran ternyata sudah tidak efektif lagi.
"Selama ini kan mereka berharap orang yang dulu memilih Jokowi di tahun 2014, 2019 mereka akan memberikan pilihan kepada 02 ternyata tidak. blunder ini ternyata mengakibatkan apa yang diinginkan oleh tim 02 itu tidak tercapai," jelasnya.
Ketiga, lanjut Agustanto, kenaikan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud mempunyai relevansi yang cukup kuat dengan figur idaman capres-cawapres yang diinginkan masyarakat.
Yakni, dekat dengan rakyat, bebas praktik KKN serta jujur dan dapat dipercaya.
"Jadi dari Ganjar-Mahfud branding yang sudah dilakukan oleh TKN (Tim Kampanye Nasional) sampai hari ini menurut kami itu udah nempel sekarang tinggal bagaimana visi misi yang mereka lebih disosialisasikan," terangnya.
Lebih lanjut, Agustanto juga menemukan data yang didapat dari responden menyebutkan mereka yang menetapkan pilihan pada Prabowo-Gibran bukan karena visi-misinya serta bicara soal program makan gratis.
Tetapi, soal pembagian bantuan sosial (bansos) yang diterima masyarakat.
Baca juga: Meski Hasil Survei Melorot, Tapi Jawa Tengah Bakal Jadi Lumbung Suara Ganjar-Mahfud
"Karena apa? karena bansos ini clear. Temuan-temuan kami menunjukkan bahwa bantuan-bantuan sosial yang disalurkan melalui desa dan sebagainya itu memang rata-rata sudah terbranding bahwa bansos ini bansosnya Jokowi bansosnya Jokowi berarti bansosnya Prabowo berarti mereka harus kasih sesuatu kepada kasih pilihan kepada Prabowo jadi itu yang ditangkap oleh masyarakat," paparnya.
Dia juga menilai, program kerja yang bakal dilakukan oleh pasangam capres-cawapres harus semakin masif di sosialisasikan. Contohnya, soal program 'KTP Sakti' yang disampaikan oleh Ganjar-Mahfud.
Menurut dia, program itu harus semakin galak disosialisasikan. Sebab, isu bansos ini masih menjadi 'makanan' masyarakat.
"Misalnya KTP Sakti yang digadang-gadang progam yang diharapkan mampu mendongkrak elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud ternyata masih kalah dengan program bansos. Padahal kalau dilihat dari visi misi itukan upgradenya dari seluruh program sosial PKH dan sebagainya di zamannya Pak Jokowi telah di upgrade, di harapkan mampu untuk memecahkan masalah saat ini ketidaktepatan pemberian bantuan pada masyarakat tepat sasaran," jelasnya.
Sebagai informasi, survei Indonesia Political Expert (IPE) dilaksanakan pada rentang waktu periode Agustus 2023 hingga Januari 2024. Dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Teknik pengambilan sampel/responden dilakukan dengan metode random purposive, mulai dari pemilihan kecamatan, hingga responden di satuan KK (5KK) per lokus desa tersampling.
Baca juga: Pengamat Politik: Kredibilitas Lembaga Survei Diuji Jelang Pilpres 2024
Kriteria responden warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih, terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), berusia 17 tahun dan telah menikah.
Jumlah responden 2.400 responden, sampling error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.