Berita Flores Timur

Termasuk Flores Timur, 151 Jenazah PMI Ilegal di Tahun 2023

Gerakan Masyarakat Anti Human Trafficking dan Migrasi Aman (Gema Hati Mia) yang dimulai dari desa seantero wilayah NTT.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-GABRIEL
JENAZAH - Jenazah PMI asal NTT meninggal dunia di Malaysia saat dibawa masuk dalam mobil ambulans. Gambar dikirim pada Minggu, 31 Desember 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Sebanyak 151 Pekerja Migran Indonesia (PMI) diduga merantau secara non prosedural atau ilegal di Provinsi NTT dipulangkan dalam keadaan jenazah sepanjang tahun 2023.

Catatan ini dibeberkan Ketua Dewan Pembina Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia, Gabriel Goa, Sabtu, 30 Desember 2023.

"Dalam tahun 2023 ada 151 jenazah PMI asal NTT diduga kuat non prosedural kembali ke Flobamora," ujar Gabriel.

Gabriel mengatakan, ratusan jenazah dari pelbagai daerah di NTT, termasuk tiga korban terakhir yang salah satunya dari Flores Timur itu menjadi kado tahun baru 2024.

Baca juga: Lewotobi Erupsi, BPBD NTT Dorong Pemda Flores Timur Susun Rencana Kontijensi

"Pas tutup tahun dan jelang Tahun Baru, NTT kembali menerima 3 jenazah sebagai kado tahun baru," katanya.

Tiga jenazah PMI itu, Petrus Doni Betan asal Kelurahan Lewolere, Kecamatan Larantuka, Kabutaten Flores Timur. Kemudian Yohanes Baptista Baga, warga Desa Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, dan Lenisius Soba, warga Zozozea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.

Gabriel mengatakan, jenazah dipulangkan menggunakan Garuda GA 448 dan saat ini sudah berada di Kupang. Ketiga jenazah akan diberangkatkan ke Maumere dengan pesawat Nam Air hari ini, Minggu 31 Desember 2023.

"Tiba di Bandara Frans Seda Maumere, masing-masing jenazah akan dibawa dengan mobil ambulans yang difasilitasi BP3MI NTT, didampingi satu petugas P4MI Sikka ke daerah asal masing-masing," ujarnya.

Maraknya kasus ini disebut menjadi duka mendalam di tengah pesta ulang tahun NTT yang ke-63 tanggal 20 Desember 2023, Natal 25 Desember 2023, dan Tahun Baru 1 Januari 2024.

Gabriel menyatakan beberapa hal, pertama, mengapresiasi pelayanan cepat kepada Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di Luar Negeri, Jajaran BP3MI NTT, Penggiat Kemanusiaan, Pers, dan keluarga korban yang berduka.

Kedua, mendesak Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk di tahun 2024 segera membangun Balai Latihan Kerja (BLK) dan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di tahun 2024 untuk PMI serta Rumah Aman bagi korban perdagangan manusia (human trafficking).

Ketiga, berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk melakukan Gerakan Masyarakat Anti Human Trafficking dan Migrasi Aman (Gema Hati Mia) yang dimulai dari desa seantero wilayah NTT.

Baca juga: Lewotobi Erupsi : Warga Sekitar Gunung Lewotobi di Flores Timur Butuh Masker

Keempat, bekerja sama dengan semua aparat  desa, keluarga dan PMI asal NTT untuk cacah jiwa di manapun mereka berada untuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka jika terjadi masalah.

Kelima, Pemerintah dan semua stakeholder menyiapkan hotline khusus bagi PMI asal NTT jika mereka membutuhkan pertolongan darurat.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved