Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 28 Desember 2023, Menghargai kehidupan

Kita masih dalam suasana bahagia Natal. Di hari-hari sukacita Natal ini, Gereja mengajak kita memaknai Natal dalam konteks kehidupan kita

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Menghargai kehidupan 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Menghargai kehidupan

Thn C/I –  Pesta Kanak-Kanak Suci RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : 1 Yohanes 1 : 5-2: 2, Mazmur 124: 2-3.4-5.7b-8, Matius 2: 13-18

Berikut ini renungan lengkap yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Selamat Pesta Natal. Kita masih dalam suasana bahagia Natal. Di hari-hari sukacita Natal ini, Gereja mengajak kita memaknai Natal dalam konteks kehidupan kita.

Gereja menempatkan tiga pesta iman setelah Perayaan Natal 25 Desember sebagai momentum berahmat bagi kita guna memaknai identitas diri kita sebagai pengikut-pengikut Tuhan.

Ketiga pesta yang dimaksud yakni Pesta Santu Stefanus, Martir pertama pada 26 Desember; Pesta Yohanes Rasul yang paling dikasihi Yesus pada 27 Desember kemarin; dan Pesta Kanak-Kanak Suci pada hari ini, 28 Desember. Ketiganya memiliki pesan iman bagi kita untuk direnungkan.

Matius berkisah tentang pembunuhan Kanak-Kanak Suci di Betlehem pasca kelahiran Yesus. Herodes memerintahkan eksekusi seluruh anak laki-laki muda di sekitar Bethlehem, karena ia khawatir akan kehilangan takhtanya dari Raja Yahudi yang baru lahir seperti yang diberitahukan kepadanya oleh orang-orang Majus.

Injil mencatat:"Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu." (ayat 16).

Baca juga: Renungan Harian Katolik kamis 28 Desember 2023, Pesta Kanak-kanak Suci

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 28 Desember 2023, Tiga Cara Beraktivitas Walau Belum Jelas Masa Depan

Herodes, yang sejak semula memang ingin membinasakan Yesus, menjadi murka ketika tidak mendapatkan informasi dari para majus perihal keberadaan-Nya. Maka, ia memerintahkan untuk semua anak di Betlehem dengan maksud agar Yesus merupakan salah satu di antara mereka yang terbunuh.

Namun, Ia sudah diungsikan ke Mesir sehingga selamat. Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan.

Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak.

Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan.

Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anakanak tersebut.

Contemplasi:

Adapun makna Pesta kanak-Kanak Suci, antara lain. Pertama, Pesta Kanak-kanak Suci ingin mendorong semua orang untuk menaruh hormat dan berpihak pada kehidupan, teristimewa hak hidup pada anak-anak yang belum mampu membela dirinya sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 28 Desember 2023, Pesta Para Martir Kanak-kanak Suci

Pesta kanak-Kanak Suci, menjadi peringatan sangat tegas bagi kita semua yang masih hidup di dunia ini, yang cenderung kurang menghargai kehidupan yang
dianugerahkan oleh Allah. Bahwa hidup adalah anugerah Allah yang tidak boleh dirampas atau diambil dengan sewenang-wenang oleh siapapun dengan alasan apapun.

Kita harus terus-menerus menanam dan memelihara budaya yang mencintai keutuhan ciptaan ini, karena hidup adalah anugerah tetapi sekaligus tugas dan tanggung jawab setiap orang.

Kedua, rela berkorban. Kanak-kanak suci di Betlehem telah berperan besar dalam karya penyelamatan Allah ini. Berkah pengorbanan mereka, mereka telah “menyelamatkan” Kanak-kanak Yesus.

Dengan demikian, Kanak-kanak Yesus tetap hidup, “makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya” (Luk 2,52), sampai saat-Nya tiba, Ia pun mengorbankan diri demi keselamatan umat manusia.

Pengorbanan kanak-kanak suci ini, menegaskan bahwa kita pun harus rela berkorban agar Kristus tetap hidup dan meraja dalam diri kita. Kita diundang untuk mengorbankan (membunuh) keegoisan, kebencian, iri hati, dan lain-lain, agar Kristus mendapatkan tempat dalam hidup kita.

Doa:

Allah bapa Yang Mahabaik, hari ini para martirMu yang kecil dan tak bersalah meluhurkan Dikau bukan dengan madah, melainkan dengan darah. Semoga iman kami yang kami akui dengan perkataan, kami nyatakan pula dengan perbuatan. Demi Yesus Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, selamat Pesta Kanak-Kanak Suci, NATALKU, NATALMU, NATAL KITA BERSAMA. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada. Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved