Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Desember 2023, Kidung Simeon
Setiap kidung itu adalah tanda kebesaran Tuhan sekaligus kerendahan hati dan keterbatasan manusia di hadapan Tuhan sendiri
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Kidung Simeon.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Jumat dalamOktaf Natal merujuk pada Bacaan I: 1 Yoh. 2:3-11, Injil:Luk.2:22-35
Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Sekali lagi masih tentang Kidung alias nyanyian batin penuh iman yang dilantunkan yang lahir dari kekedalaman batin yang dipenuhi dengan Roh Tuhan sendiri.
Setiap kidung itu adalah tanda kebesaran Tuhan sekaligus kerendahan hati dan keterbatasan manusia di hadapan Tuhan sendiri.
Maka Kidung itu sebenarnya curhatan hati akan kelemahan manusiawi tapi mendapat belakasihan dan berkat yang luar biasa dari Allah karena kesetiaan yang menyertainya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari kelima Oktaf Natal, kita kembali disuguhkan masih dengan Kidung yang mulia dari seorang Simeon yang sedang menantikan kedatangan sang Mesias.
Kidung Simeon merupakan suatu canticle (himne atau kidung dari teks Kitab Suci selain Mazmur) yang diambil dari Injil Lukas 2 (Lukas 2:29–32).
Baca juga: Renungan Harian Katolik kamis 28 Desember 2023, Pesta Kanak-kanak Suci
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 28 Desember 2023, Tiga Cara Beraktivitas Walau Belum Jelas Masa Depan
Kidung ini dikenal dalam bahasa Latin: Nunc dimittis (yang adalah 2 kata pertama dari kidung ini) dan berisikan ucapan syukur Simeon setelah menyaksikan bayi Yesus, yang dibawa kedua orang tuanya (Maria dan Yusuf), dipersembahkan di kenisah.
Dalam Gereja Katolik Roma, Kidung Simeon dinyanyikan atau didaraskan saat doa malam sebelum tidur atau saat Ibadat Penutup (bahasa Inggris: Compline, bahasa Latin: Completorium).
Sementara pada Gereja Lutheran dinyanyikan setelah penerimaan komuni. Kisah tentang kidung Simeon ini pun berawal dari kedatangan Yusuf dan Maria yang membawa Yesus untuk dipersembahkan ke Bait Allah seturut tata adat istiadat bangsa Yahudi yakni anak laki-laki pertama harus dipersembahkan kepada Allah sebagai buah sulung dari sebuah keluarga Yahudi sebagai penerus Torah dan Adat istiadat Yahudi.
Dan ketika keluarga Yusuf bersama Maria dan Yesus tiba di bait suci, ada juga Simeon di sana. Dia seorang yang saleh hidupya dan yang diberitahu oleh Roh Kudus bahwa dia akan mati setelah melihat Mesias.
Dan setelah Maria dan Yusuf mempersembahkan Yesus, dalam kuasa Roh Kudus itulah Simeon melantunkan kidung syukur atas berkat Tuhan akan hidupnya dan Tuhan telah membuktikan firmanNya sendiri bagi Simeon orang yang saleh itu : “Sekarang Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahatera sesuai dengan firmanMu sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.